Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar Janji Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Jambi

Kompas.com - 14/03/2015, 15:30 WIB

JAMBI, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berkomitmen untuk menjual pariwisata Provinsi Jambi kepada masyarakat internasional guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Jambi itu wisatawannya hanya 2.000 orang per tahun, 5.000 orang saja masih saya anggap kecil. Saya ingin minimal 100 ribu orang, jika dikalikan 1.000 dollar hasilnya 100 juta dollar atau Rp 1,3 triliun," katanya saat kunjungan kerja di Jambi, Jumat (13/3/2015).

Dia mengatakan pariwisata Provinsi Jambi yang akan dijual ke tingkat internasional, yaitu Festival Danau Kerinci dan Festival Muarojambi.

Dia mengharapkan kegiatan tersebut dapat menarik wisatawan mancanegara berkunjung ke Provinsi Jambi hingga sekitar 100 ribu orang.

Arief menilai dengan banyaknya potensi ekonomi di Provinsi Jambi, seharusnya sudah bisa menarik perhatian wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Jambi.

"Saya tahu di sini ada CPO karet, dengan potensi yang ada seharusnya pariwisata sangat bagus, maka itu saya minta bandara itu harus diperpanjang, itu mempermudah saya menjualnya. Saya sudah buktikan, saya datang ke Tiongkok mempromosikan Bali dan kunjungan wisatawan dari Tiongkok ke Bali naik 50 persen," katanya.

KOMPAS.COM/FABIAN JANUARIUS KUWADO Sungai Batanghari menjadi tempat favorit masyarakat Kota Jambi untuk menghabiskan waktu pada sore hari.

Menpar mengatakan setiap tahun akan dibuat Festival Danau Kerinci dan Festival Muarojambi yang akan melibatkan anak-anak remaja dari seluruh Indonesia. Kegiatan itu akan dipromosikan untuk skala internasional.

"Saya akan membuat suatu pergelaran yang menarik yang akan melibatkan banyak pihak mulai dari media, pekerja seni, dan anak-anak remaja dari seluruh Indonesia, hal ini pasti akan sangat menjual," katanya.

Jambi, menurut Menpar, tempat yang bagus untuk diperkenalkan. Selain itu kegiatan yang dibuat untuk memengaruhi pihak pembuat kebijakan agar pariwisata menjadi nomor satu penghasil devisa di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com