Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berseluncur dengan "Banana Boat" di Beach Club, Yuk!

Kompas.com - 17/03/2015, 11:47 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BALON kuning berbentuk seperti pisang siap mengantarkan ke puncak adrenalin jika berkunjung ke Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Terletak sekitar 150 meter dari resort, wisatawan akan menelusuri pepohonan rindang di pinggir laut untuk menuju titik awal banana boat. Jika telah bertemu dengan bangunan beratapkan jerami, bersiaplah untuk mengenakan pelampung sebelum turun ke laut.

Pusat olahraga air yang ditawarkan oleh pihak Tanjung Lesung Beach Resort bernama Beach Club. Di sekitar Beach Club, wisatawan dapat bersantai di pinggir pantai sambil memilih olahraga air. Terdapat bangku-bangku terbuat dari kayu yang berjajar di atas pasir putih siap menemani.

Ombak berdebur mengempaskan banana boat yang parkir untuk menjemput para penumpang. Dua orang nakhoda perahu bermesin diesel telah menyalakan dapur pacunya. Satu persatu penumpang mulai menunggangi pisang yang digembala oleh perahu. Mesin mulai menderu kencang dan ombak terbelah tatkala banana boat meninggalkan tepi pantai.

Mula-mula sang nakhoda perahu memberikan pemanasan kepada 5 orang penumpang. Si pisang berguncang pelan di tengah laut. Baru kecepatan rendah, tangan sudah mencengkeram tali pengaman di badan banana boat. Rasa asin garam mulai terciprat di bibir mulut.

KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Para travel blogger dan jurnalis bersiap menaiki banana boat di Beach Club, Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Jumat (13/3/2015).
Sementara, perahu yang menarik banana boat di depan telah memacu kecepatannya. Teriakan-teriakan mulai membahana mencoba mengalahkan suara mesin dan ombak. Badan mulai berguncang kencang. Kaki memperkuat kuda-kuda agar tak terpelanting ke laut. Perahu semakin memacu laju membelah samudera.

Beach Club, titik awal untuk menaiki banana boat kini hanya terlihat seperti garis hijau dari tengah laut. Saya hanya tertawa untuk menghilangkan rasa takut ketika berseluncur dengan si pisang kuning. Empat orang penumpang di depan saya, mulai meracau kacau saat perahu meliuk-liuk. Ternyata ada maksud di balik gocekan sang nakhoda. Ia mengatakan bahwa kalau banana boat jatuh, langsung lepas dan jangan ditahan.

Sekejap si pisang menumpahkan para penumpangnya. Lima orang merasakan dinginnya air laut ketika terjatuh. Air asin sempat memenuhi mulut saya karena tak sempat menutup sebelum jatuh. Sang nakhoda mulai menghampiri penumpang yang jatuh berhamburan di laut. Satu persatu penumpang naik dengan susah payah. Tangan menggapai tali pegangan dan kaki berusaha dikaitkan di atas banana boat.

Si pisang kuning mulai memacu laju kembali mengarungi laut. Meliuk-liuk bagaikan penari tradisional. Kali ini saya berada di depan, dekat lengkungan pisang. Jantung terasa lebih berdebar dibandingkan berada di posisi belakang. Guncangan terasa lebih dahsyat. Posisi duduk selalu naik turun ketika banana boat berseluncur kencang.

KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Pemandangan laut dilihat dari pinggir Beach Club, Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Jumat (13/3/2015).
Hampir empat kali terjatuh akibat ulah sang nakhoda yang iseng untuk meramaikan suasana. Asinnya air laut telah menjadi teman ketika menantang adrenalin di atas banana boat. Dua orang pengemudi perahu yang membuat kami berguncang-guncang kembali mengarahkan haluannya ke tepi pantai. Petualangan mengelilingi laut dengan si pisang kuning dicukupkan sebelum siang menjelang.

Selain banana boat, Beach Club menawarkan pilihan wisata olahraga air seperti slider boat, glass bottom fishing by boat, donut boat, water ski, kayak laut, snorkeling, dan wisata ke Krakatau dan Ujung Kulon. Untuk mencoba banana boat setiap orang dikenakan biaya sebesar Rp 85.000 per orang. Harga pilihan wisata olahraga air lainnya bervariasi berkisar dari harga Rp 85.000 – Rp 7.500.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com