Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Sebuah Oscar

Kompas.com - 18/03/2015, 12:06 WIB

HOLLYWOOD! Siapa pun yang terpapar dunia hiburan pasti menyimpan hasrat untuk menginjakkan kakinya di sini, Hollywood, Los Angeles, California. Entah sekadar berkunjung atau untuk meniti karier. Tanah ini dipercaya mampu mengangkat nama setinggi langit.

Siang itu, Sabtu (21/2/2015), sehari menjelang perhelatan Academy Awards, puluhan orang berbadan kekar siaga di sepanjang jalan dari Hollywood Boulevard hingga Highland Avenue yang ditutup untuk umum sejak 15 Februari. Pagar kawat besi mengelilingi jalan.

Puluhan orang berlalu lalang di depan gedung Dolby Theater, yang dulu dikenal dengan nama Kodak Theater, menyiapkan karpet merah. Di gedung inilah pusat acara Oscar, acara yang disiarkan secara langsung dan tunda oleh saluran HBO Asia.

Saya bersama seorang rekan memilih menyusuri Walk of Fame, termasuk mampir di gedung TCL Chinese Theater atau Grauman’s Chinese Theater, persis di samping Grauman’s Egyptian Theater. Di halaman TLC ini, jejak tangan dan kaki para pemeran film yang terkenal sejak era 20-an diabadikan dalam cetakan semen. Cetakan itu seolah menegaskan kerja keras, kreativitas, tantangan, dan aral menuju puncak karier. Tidak ada keberhasilan yang lahir dari ruang hampa.

Toko-toko cendera mata bertebaran di sisi jalan. Toko-toko ini menyediakan berbagai pernak-pernik bertema Oscar, dari kaus, miniatur piala Oscar, hingga gantungan kunci. Semua diserbu wisatawan. ”Saya sudah beberapa kali ke LA, tapi baru kali ini sempat mampir ke Hollywood,” kata Omar Aref, jurnalis dari Malaysia, sembari membeli oleh-oleh.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Miniatur piala Oscar, cendera mata yang banyak diburu pelancong di Hollywood, Los Angeles, California.

Benar keputusan Aref membeli oleh-oleh hari itu. Sebab, pada Minggu, seluruh toko di sekitar Dolby Theater tutup, dan penjagaan selama acara Oscar berlangsung, sangat ketat. Seluruh orang yang hendak masuk diperiksa secara saksama, terutama kartu tanda pengenal yang terkait posisi dia dalam acara Oscar. Ratusan warga dan pelancong yang berniat melihat acara Oscar dari dekat terpaksa harus rela berdiri di jalan yang dibatasi pagar tali dan dijaga polisi. Hari itu, tak kurang dari 1.000 petugas keamanan disebar di sekitar lokasi Oscar. ”Tidak terlalu jelas kalau hanya berdiri di sini. Hujan lagi,” kata Maria, warga Los Angeles asli El Savador.

Hujan mengguyur Hollywood sejak Minggu sore hingga menjelang tengah malam. Namun, hujan dan udara sejuk itu tak membuat warga dan pelancong menyingkir. Banyak yang bertahan berdiri di bawah payung.

Hari itu, para jurnalis tulis ditempatkan di salah satu ruang di Hotel Loews, sekitar 20 meter dari Dolby Theater. Tak kurang dari 250 wartawan dari sejumlah negara berkumpul di sini, termasuk kami para wartawan dari Asia.

Di ruang sebelah, para fotografer dan awak kamera diberi ruang serupa. Akses serba terbatas, termasuk tidak diperkenankan memasuki area red carpet. Bahkan, untuk ke toilet pun diperingatkan. ”Boleh saja keluar, tapi kami tak jamin Anda bisa masuk lagi,” ujar Simon, salah satu penjaga.

Selama pengumuman para penerima Oscar, para wartawan hanya dapat menyaksikan di layar televisi yang telah disiapkan panitia. Tak jauh beda dengan warga Indonesia yang dapat menyaksikannya lewat saluran HBO Asia, misalnya.
KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Salah Satu Sudut Hollywood.

Akan tetapi, panitia menyediakan panggung kecil untuk para penerima Oscar. Di sinilah wartawan dapat bertatap muka dengan para bintang-bintang itu. Para pemenang ini akan mendatangi kami secara bergiliran untuk diwawancara. Masing-masing hanya punya waktu sekitar 20 menit atau cukup untuk menjawab tiga sampai empat pertanyaan. JK Simmons, pemeran pendukung terbaik dalam film Whiplash, mendapat giliran pertama. Malam itu, dia jauh lebih ramah dibandingkan saat memerankan tokoh Terence Fletcher, mentor musik nan sadis.

Aktor yang saya tunggu tentu saja Eddie Redmayne yang begitu ciamik memerankan fisikawan Stephen Hawking dalam The Theory of Everything. Dia mendatangi kami dengan senyum semringah. Ini kali pertama ia mendapat Oscar. ”Saya akan merawatnya baik-baik,” ucapnya sembari menimang logam kuning itu seolah bayi.

Inilah hasil kerja keras Eddie Redmayne yang antara lain dia harus mendatangi klinik ALS (amyotrophic lateral sclerosis) di London untuk mendalami karakter sang fisikawan. Stephen Hawking menderita ALS sehingga harus meringkuk di kursi roda.

Eddie Redmayne termasuk pemenang yang diberi waktu agak luang berbincang dengan kami. Dia sempat menjawab 15 pertanyaan. Begitu juga dengan Julianne Moore, aktris utama yang meraih Oscar dalam film Still Alice. Dia menyapa kami dan menjawab sembilan pertanyaan.

Dilarang foto

Aturan lain yang tak kalah ketat adalah soal foto. Para wartawan dilarang mengambil gambar selama berada di dalam ruang media. Ini berlaku bagi siapa pun yang berada di Dolby Theater kecuali fotografer yang mempunyai akses khusus. Jika ketahuan mengambil foto dapat dikenai sanksi didepak dari lokasi Oscar. Begitu kata Matt Spill, Media Credentials Manager.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Warga menyaksikan perhelatan Oscar dari tepi jalan.

Kebijakan itu diberlakukan antara lain agar kualitas foto yang terpublikasi terjaga, selain alasan komersial tentunya. Bahkan, kami dilarang mengunggah foto kartu identitas Oscar ke media sosial. ”Kami khawatir ada pemalsuan yang nanti akan merepotkan panitia,” kata Jim, salah satu panitia.

Namun, awak media massa punya misi yang sama. Dapat berfoto ria di dekat patung Oscar. Ketika acara telah usai dan ruang wartawan mulai sepi, wartawan mendekati Simon, penjaga panggung, meminta izin berfoto selfie di atas panggung bekas Eddie Redmayne berdiri tadi. ”Tak boleh ada foto. Itu sudah menjadi aturan meskipun acara sudah bubar,” kata Simon.

Di luar hotel, hujan belum reda. Saya berlari kecil menuju jalan raya mencari taksi. Pelajaran penting malam itu, tak mudah ”menaklukkan” Hollywood. (Mohammad Hilmi Faiq)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com