"Membangun jaringan pemasaran menjadi salah satu prioritas kami untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," kata Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika Kabupaten Bangka Barat, Rozali di Muntok, Senin (30/3/2015). (Baca: Babel Siap Sukseskan Wisata Pelayaran Cheng Ho)
Dia menerangkan, bidang pemasaran selama ini memang belum tergarap dengan baik, padahal pemasaran merupakan salah satu kunci agar pariwisata di daerah itu semakin diminati wisatawan.
Menurut Rozali, dengan kesiapan obyek wisata yang ada di daerah itu dengan ikon sebagai tempat tujuan wisata sejarah dan budaya, pemkab yakin jaringan pemasaran yang dibangun tahun ini akan membuahkan hasil dua atau tiga tahun ke depan. "Setelah persiapan obyek wisata yang dilakukan sekian lama, kini saatnya kami menjualnya, kami optimis pariwisata akan terus berkembang jika bidikan pasar tepat," katanya. (Baca: Bangka Belitung Siapkan Wisata Gerhana Matahari)
Rozali memaparkn, dengan potensi wisata sejarah dan budaya yang ada di daerah itu akan cukup diminati oleh segmen pasar tertentu, seperti pelajar, mahasiswa, peneliti, dan pendukung partai politik tertentu.
Muntok memiliki sejarah cukup panjang, mulai dari sejarah berdirinya Muntok, sejarah pertambangan timah, peristiwa Perang Dunia II hingga sebagai lokasi pengasingan Proklamator dan puluhan pejuang Kemerdekaan RI medio 1948 hingga 1949. (Baca: Wisata Bahari di Babel Tak Kalah dengan Lombok dan Bali)
"Dari potensi yang ada, bidikan pasar kami juga cukup jelas yaitu sebagai lokasi belajar, penelitian dan lokasi pendidikan karakter sebagai upaya memperkuat jati diri bangsa," katanya.
Selain itu, lanjut Rozali, ditetapkannya Muntok sebagai salah satu kota pusaka di Indonesia juga merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan nusantara untuk belajar banyak mengenai sejarah dan budaya di daerah itu.
"Kami berharap, masyarakat ikut berperan aktif dalam setiap gerak laju pembangunan yang ada agar sektor pariwisata semakin maju dan bisa sejajar dengan daerah lain," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.