Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Pelancong, Bangka Barat Gandeng Agen Wisata

Kompas.com - 31/03/2015, 10:17 WIB
MUNTOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menggandeng sejumlah agen wisata nasional untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Membangun jaringan pemasaran menjadi salah satu prioritas kami untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," kata Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika Kabupaten Bangka Barat, Rozali di Muntok, Senin (30/3/2015). (Baca: Babel Siap Sukseskan Wisata Pelayaran Cheng Ho)

Dia menerangkan, bidang pemasaran selama ini memang belum tergarap dengan baik, padahal pemasaran merupakan salah satu kunci agar pariwisata di daerah itu semakin diminati wisatawan.

Menurut Rozali, dengan kesiapan obyek wisata yang ada di daerah itu dengan ikon sebagai tempat tujuan wisata sejarah dan budaya, pemkab yakin jaringan pemasaran yang dibangun tahun ini akan membuahkan hasil dua atau tiga tahun ke depan. "Setelah persiapan obyek wisata yang dilakukan sekian lama, kini saatnya kami menjualnya, kami optimis pariwisata akan terus berkembang jika bidikan pasar tepat," katanya. (Baca: Bangka Belitung Siapkan Wisata Gerhana Matahari)

Rozali memaparkn, dengan potensi wisata sejarah dan budaya yang ada di daerah itu akan cukup diminati oleh segmen pasar tertentu, seperti pelajar, mahasiswa, peneliti, dan pendukung partai politik tertentu.

Muntok memiliki sejarah cukup panjang, mulai dari sejarah berdirinya Muntok, sejarah pertambangan timah, peristiwa Perang Dunia II hingga sebagai lokasi pengasingan Proklamator dan puluhan pejuang Kemerdekaan RI medio 1948 hingga 1949. (Baca: Wisata Bahari di Babel Tak Kalah dengan Lombok dan Bali)

"Dari potensi yang ada, bidikan pasar kami juga cukup jelas yaitu sebagai lokasi belajar, penelitian dan lokasi pendidikan karakter sebagai upaya memperkuat jati diri bangsa," katanya.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Gedung kantor pusat PT Timah di Muntok, Bangka Barat, Bangka Belitung, yang sekarang dijadikan Museum Timah.
Menurut Rozali, bidikan pasar wisatawan nusantara tetap menjadi prioritas utama, sedangkan wisatawan mancanegara masih berjalan seperti biasa. "Kami yakin mampu bersaing berebut pasar wisatawan domestik karena memang kami memiliki keunikan tersendiri dibandingkan daerah lain, wisata sejarah dan budaya menjadi andalan kami yang tidak dimiliki daerah lain," ujarnya.

Selain itu, lanjut Rozali, ditetapkannya Muntok sebagai salah satu kota pusaka di Indonesia juga merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan nusantara untuk belajar banyak mengenai sejarah dan budaya di daerah itu.

"Kami berharap, masyarakat ikut berperan aktif dalam setiap gerak laju pembangunan yang ada agar sektor pariwisata semakin maju dan bisa sejajar dengan daerah lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com