Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesadaran Wisata Masyarakat Jembrana Masih Rendah

Kompas.com - 03/04/2015, 10:31 WIB
NEGARA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Jembrana menyayangkan rendahnya kesadaran wisata masyarakat di daerah paling barat Provinsi Bali itu. "Kami akui kesadaran kelompok wisata untuk merawat obyek wisata, khususnya dari sisi kebersihan masih kurang. Kami akan melakukan bimbingan teknis untuk mereka," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Budaya Kabupaten Jembrana, Nyoman Partika, di Negara, Kamis (2/4/2015).

Partika mencontohkan kondisi Teluk Gilimanuk yang kumuh sehingga diharapkan bimbingan teknis yang akan mencakup seluruh aspek pengelolaan obyek wisata tersebut.

Selain itu, pihaknya juga akan menata kembali kawasan Teluk Gilimanuk dengan membangun dua unit warung kuliner dan beberapa fasilitas lain di sekitarnya.

"Setelah warung kuliner ini selesai, warung yang sudah ada akan kami pindahkan untuk menghindari kesan kumuh. Kelompok yang mengelola, juga kami wajibkan menjaga kebersihan," ujarnya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (27/3/2015).
Untuk perawatan dan kebersihan, lanjut Partika, selain menyadarkan kelompok wisata, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kantor Pertamanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana.

Teluk Gilimanuk juga dipenuhi sampah dan tumbuhan liar pada saat musim hujan. Semak belukar itu tumbuh di hampir semua areal teluk, termasuk di lahan tempat berdirinya patung Dewa Siwa sebagai ikon di pintu gerbang Bali dari arah Pulau Jawa tersebut.

Jeruji besi yang mengelilingi kawasan teluk juga dipenuhi semak belukar sehingga kawasan Teluk Gilimanuk tidak terlihat sebagai obyek wisata dari pengguna jalan yang melintas di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com