Konon, kata Bawean berarti 'ada sinar matahari'. Saat itu pasukan Kerajaan Majapahit terhantam badai di laut lepas hingga akhirnya terdampar di sebuah pulau. Saat sadar, mereka langsung melihat matahari terbit sehingga menyebut wilayah tersebut dengan nama Bawean.
Untuk mencapai Pulau Cina, pelancong bisa menyewa perahu milik warga dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. "Selain pemandangannya yang bagus, di sini juga surga buat mereka yang suka dunia bawah laut. Spot bagus untuk snorkeling," jelasnya.
Gugusan bebatuan yang memanjang serta dua batu karang kembar yang membentuk menara benar-benar menyajikan pemandangan yang luar biasa. Panorama semakin lengkap dengan air laut yang bening dan terumbu karang yang terlihat jelas dari atas perahu. "Untuk melihat terumbu karang tidak harus menyelam terlalu dalam. Satu meter saja sudah bisa melihat dunia bawah laut yang luar biasa," jelas Hans.
Selain itu batu-batu di wilayah Pulau Cina yang halus dan bebentuk pipih banyak dimanfaatkan orang untuk dijadikan hiasan taman. "Dulu banyak sekali yang mengambil batu di sini untuk dijual lagi tapi sekarang sudah dilarang," ujarnya.
Kepada KompasTravel, Hans menjanjikan pemandangan yang lebih menakjubkan. "Setelah ini coba lihat ke arah barat. Akan ada pemandangan yang indah tepat saat matahari terbenam sempurna," katanya.
"Banyak yang mempercayai siapa pun yang sudah datang ke Pulau Cina maka mereka akan kembali lagi ke sini, ke Pulau Bawean," pungkas Hans.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.