Kini, sisa-sisa peninggalan mereka masih bisa dilihat di Banda Neira berupa benteng, istana sampai peralatan perang pada abad 17 tersebut. Selain penghasil rempah-rempah, ternyata Banda Neira yang ditempuh dari Ambon selama 5 jam dengan kapal cepat dan satu jam menggunakan pesawat itu memiliki alam yang indah dan memesona.
Inilah yang melatarbelakangi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melakukan survei di Banda Neira sejak Senin (6/4/2015) hingga Rabu (8/4/2015) untuk melihat langsung potensi pariwisata Banda Neira sebelum dijadikan paket wisata PT Pelni.
Menurut Elfien, langkah Pelni ini terkait dengan target pemerintah mendatangkan 20 juta wisman sampai 2019. "Pelni memiliki aksesibilitas dan hotel terapung. Ada tujuh lokasi yang akan digarap Pelni termasuk Banda Neira untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke destinasi wisata tersebut," katanya.
Untuk itu, sambung Elfien, Pelni sudah menyiapkan tiga kapal yakni KM Tidar, KM Kelud dan KM Tatamailau untuk keperluan pariwisata ke daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau wisatawan karena alasan biaya dan kesulitan penginapan.
Di Wakatobi dan Raja Ampat, lanjut Elfien, Pelni memiliki paket wisata yang didalamnya berisi kegiatan bersepeda, mancing, sosbud, mengunjungi bangunan bersejarah dan membeli suvenir.
"Segmen tamu tak hanya diving, juga ada sepeda. Ke depan kemungkinan mengajak para fotografer dan blogger. Selama ini akses ke Ambon, Wakatobi, dan Raja Ampat kan susah," katanya.
Sementara, Cahyono selaku Senior Manager BBM dan Pelumas PT Pelni dalam pemaparan "Let's Go Banda Neira" menjelaskan Pelni ingin mengubah wacana. "Dulu (Pelni) hanya sebatas mengangkut penumpang dan barang. Sekarang Pelni terjun ke pariwisata. Wisatawan pengguna Pelni bisa menikmati jogging track, gym di kapal serta tidur nyenyak, makan enak, mandi dan sampai tujuan," katanya.
"Selama ini rute Pelni sering melewati tempat wisata tapi belum dioptimalkan. Tahun 2014 kita mulai. Pelni akan menampung para traveler untuk menikmati alam sekaligus mengembangkan hobi," ujar Cahyono.
Wisatawan yang hendak menuju Banda Neira harus melewati Ambon, ibu kota Provinsi Maluku. Dari Ambon tersedia dua pilihan transportasi, menggunakan pesawat dan kapal laut. Penginapan pun terbatas hanya ada di Banda Neira.
Nantinya, lanjut Cahyono, wisatawan akan dibawa menggunakan Pelni dari Ambon menuju Banda Neira. Selama perjalanan wisatawan menginap, mandi dan makan di kapal. Beragam paket wisata dirancang di Banda Neira mulai dari sepeda, mengunjungi tempat bersejarah, snorkeling, dan diving. "Setelah snorkeling, wisatawan bisa kembali ke kapal untuk mandi," ujarnya.
Camat Banda Neira, Kadir Sarilan menyambut baik rencana PT Pelni untuk membuat paket wisata ke Banda Neira ini. Dia memaparkan, obyek wisata Banda Neira tak kalah dengan Raja Ampat yang terkenal dengan wisata baharinya. "Banda Neira sudah punya nama. Kita memiliki 41 spot untuk menyelam. Banda punya benteng, rumah tua dan cakalele," paparnya.