Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Jaga Tambora

Kompas.com - 12/04/2015, 15:16 WIB
DOMPU, KOMPAS - Presiden Joko Widodo meresmikan Taman Nasional Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat bersamaan dengan puncak peringatan 200 tahun letusan dahsyat Gunung Tambora pada 1815, Sabtu (11/4/2015). Presiden juga meminta agar setiap tahun digelar Festival Tambora.

Presiden meminta agar gunung api tertinggi kedua di Indonesia yang terletak di Kabupaten Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu selalu dijaga dan dirawat kelestariannya.

Hal tersebut dikemukakan Presiden Jokowi saat membuka kegiatan Tambora Menyapa Dunia 2015 di Sabana Doro Ncanga, Kabupaten Dompu, NTB. Kegiatan itu digelar Pemerintah Provinsi NTB dalam rangka peringatan 200 tahun letusan dahsyat Gunung Tambora.

”Saya minta agar Gunung Tambora dijaga, dirawat, jangan sampai ada yang dirusak,” kata Presiden dalam sambutan singkatnya di padang rumput di kaki selatan Tambora.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Pelari dari tim Bandung Explorer, Alan Maulana, masuki finis lomba ultramarathon Tambora Challenge 2015 di Doro Ncanga, Dompu, NTB, Jumat (10/4/2015). Alan juarai ultramarathon dari Poto Tano hingga Doro Ncanga di Gunung Tambora dengan jarak tempuh 320 kilometer.
Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT) ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Nomor 111/MenLHK/-II/2015 tertanggal 7 April 2015. Taman nasional itu menggabungkan wilayah yang sebelumnya berstatus cagar alam, suaka margasatwa, dan taman buru seluas total 71.645 hektar.

Setelah meresmikan TNGT, Presiden meminta peringatan letusan Tambora, yang jatuh setiap 11 April, menjadi momentum untuk mengangkat dunia pariwisata NTB, khususnya Pulau Sumbawa. ”Jadi, tadi sudah saya bisikin kepada Menteri Pariwisata agar tiap tahun ada Festival Tambora,” ujar Presiden Jokowi, yang langsung disambut tepuk tangan hadirin yang memenuhi lapangan rumput itu.

”Yang biayai pemerintah pusat,” tambah Presiden Jokowi, yang kembali disambut tepuk tangan.

Presiden berharap, festival tahunan dapat mempromosikan daerah di Dompu dan Bima, serta daerah lain di NTB.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Para pelari yang berpartisipasi dalam Tambora Trail Run melintasi padang sabana Doro Ncanga, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, saaat fajar menyingsing, Sabtu (11/4/2015). Lari lintas alam ini dibagi dalam dua kategori yaitu lari 24 kilometer dan lari 42 kilometer melintasi hutan di kaki Gunung Tambora.
Selain Presiden yang didampingi Ny Iriana Joko Widodo, acara Pembukaan Tambora Menyapa Dunia 2015 juga dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad, serta pemerintah daerah setempat.

Kehadiran Presiden di kawasan Sabana Doro Ncanga disambut antusias masyarakat setempat. Ribuan warga masyarakat berkumpul mulai dari lokasi pendaratan helikopter hingga memadati sepanjang jalan menuju tempat acara.

Di tempat acara tersebut, Presiden disambut persembahan tarian kolosal selamat datang ”Rai Saida” oleh Sanggar Tari Kabupaten Dompu, yang dilanjutkan pembacaan sejarah Kabupaten Dompu.

Di tengah rangkaian acara itu, Presiden didampingi Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo dan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi menyerahkan medali finisher dan trofi pemenang lomba ultramaraton terpanjang di Indonesia, Trans-Sumbawa 200, kepada Alan Maulana (29) sebagai juara dan Sitor Torsina Sitorus (45) sebagai pemenang kedua. Trans-Sumbawa adalah lomba ultramaraton yang berjarak 320 kilometer, dari Pantai Poto Tano dan finis di Doro Ncanga. Lomba tersebut diselenggarakan Kompas dan Pemprov NTB dalam rangka peringatan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Peserta Tambora Bike memasuki etape terakhir dari Pidang Sumbawa Besar menuju Dorocanga, Nusa Tenggara Barat, Barat, Sabtu (11/4/2015). Etape terakhir akan ditempuh sejauh lebih dari 120 kilometer.
Membawa kesuburan

Zainul Majdi mengungkapkan, letusan dahsyat Gunung Tambora yang membawa bencana besar pada 1815 selama dua abad ini telah memberikan kesuburan bagi Pulau Sumbawa. Tambora pun menjadi bagian dari kawasan strategis yang dikembangkan NTB yang bernama Samota.

Samota adalah akronim dari Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Tambora yang luasnya mencapai total 240.000 hektar. Ketiga lokasi itu menyimpan potensi besar dalam bidang perikanan, kelautan, pariwisata, serta pertanian dan perkebunan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com