Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said Assagaff: Pariwisata Banda Terkendala Transportasi

Kompas.com - 13/04/2015, 20:22 WIB
BANYAK yang bilang pelesir ke Maluku tanpa mengunjungi Banda Neira kurang lengkap. Untuk mengunjungi Banda Neira dari Ambon, ibu kota Provinsi Maluku ada dua pilihan, lewat udara menghabiskan waktu satu jam atau lewat laut menggunakan kapal cepat selama 5 jam atau Pelni sekitar 8 jam.

Ketiga jenis transportasi itu tidak melayani Ambon-Banda Neira tiap hari. Pesawat Susi Air melayani 2 kali seminggu, demikian juga kapal cepat. Sementara Pelni bisa 2 minggu sekali.

Kendala ini disadari betul oleh Gubernur Maluku Said Assagaff tatkala menerima Elfien Goentoro, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelni bersama rombongan di ruang kerja gubernur, di Ambon, Rabu (8/4/2015) lalu.

Assagaff menyambut baik keinginan PT Pelni membuat paket wisata Ambon-Banda Neira menggunakan kapal Pelni. Gubernur terkenang ketika menggunakan Pelni sekaligus memberikan masukan perihal kenyamanan selama perjalanan di mana AC sering tak berfungsi demikian juga air untuk mandi sering mampet.

Elfien memaparkan kapal Pelni yang khusus digunakan untuk wisata sudah dilengkapi jogging track, gym, kamar tidur, dan kamar mandi. Gubernur tersenyum mendengarkan kemajuan Pelni saat ini.

Bahkan Assagaff mengusulkan kepada manajemen PT Pelni untuk melayani Ambon-Banda Neira setiap Jumat. Kalau itu bisa terwujud, warga Ambon yang berprofesi sebagai pegawai, ketika Jumat masuk kantor sudah membawa kopor dan sorenya langsung naik Pelni ke Banda. "Saya jamin (penumpang) pasti penuh," katanya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan mancanegara menikmati liburan di Banda Neira, Maluku, Selasa (7/4/2015).
Gubernur sadar Kecamatan Banda Neira yang masuk Kabupaten Maluku Tengah itu kaya obyek wisata. Dia menyebut di Banda Neira ada benteng; pemandangan bawah laut yang digandrungi para penyelam asing, gunung api, rumah pengasingan Bung Hatta, istana mini dan kebun pala. Apa kendala berlibur ke Banda? "Saya sering terima keluhan wisatawan soal transportasi ke sana," ujarnya.

Untuk itu, gubernur kelahiran Ambon, 29 November 1953 ini sudah melakukan survei untuk merencanakan membangun bandara di Pulau Banda Besar. "Sehingga nantinya bisa mengangkut wisatawan terbang langsung dari Bali ke Banda," katanya.

Assagaff pun teringat permintaan sahabatnya, Des Alwi, pegiat pariwisata di Banda Neira. "Sebelum meninggal dunia, pak Des Alwi minta kepada saya kalau sudah pensiun agar kembali ke Banda untuk mengelola pariwisata di sana," kenangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com