Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar Promosikan Wonderful Indonesia di Peringatan KAA

Kompas.com - 15/04/2015, 10:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian kegiatan Side Event Peringatan Konferensi Asia Afrika 19-24 April 2015 ada satu hal yang menarik yaitu program Small Islands Developing States (SIDS) yang akan berlangsung pada 21 April di JCC, Senayan Jakarta. Kegiatan ini menjadi amat strategis dalam upaya membangun jembatan kerja sama, sinergi sesama negeri kepulauan, koneksi mutualisme, sebagai negara yang sama-sama menempatkan sektor wisata bahari (marine tourism) sebagai salah satu pengungkit roda perekonomian nasional.

“Contohnya, untuk mengembangkan pariwisata Great Batam kita butuh Singapura, negeri terdekat yang sudah eksis sebagai penghubung belahan dunia, dari Barat-Timur, dan Utara-Selatan. Turis dari mana saja, yang sedang berada di Singapura, bisa menyeberang ke Batam-Bintan dengan mudah, dan mendapatkan value pemandangan laut dan pantai pasir putih yang keren. Kita pun mendapatkan benefit,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam siaran pers Puskompublik Kemenpar, Senin (13/4/2015).
 
Menurut Arief, di benak wisatawan, yang namanya bertamasya dengan obyek sea, sand, sun, and sky, itu pilihannya Maladewa (Atlantik), Malta, Palma de Majorca (Mediterania), Saint Kitts dan Nevis (Karibia), Hawai (Pasifik), dan negara kepulauan kecil lainnya. Untuk memasukkan nama Indonesia dalam daftar destinasi wisata mereka, dibutuhkan brand dan magnet yang kuat. Di situlah promosi itu menjadi vital dan amat menentukan.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan tiba di Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (17/4/2014).
“Kita semua tahu, potensi dan sumber daya alam berupa keindahan pantai, pasir, matahari, langit dan bawah laut kita itu sangat hebat. Terhebat di dunia. Itu modal pemberian Tuhan yang tidak dimiliki oleh negara lain. Selanjutnya, bagaimana agar orang yang berada di nun jauh di sana tahu, tertarik, dan merencanakan untuk berwisata ke Indonesia. Semua channel yang efektif menginfokan dengan cepat terhadap mereka harus segera dicari,” kata Arief.

Seperti diketahui, SIDS yang akan ikut meramaikan Peringatan KAA ke-60 itu terdiri dari  57 negara. Dari jumlah itu, 38 negara di antaranya adalah anggota PBB, dan sisanya 19 negara anggota non PBB.

Negara anggota SIDS antara lain, Bahamas, Kuba, Fiji, Jamaica, Maladewa, Mauritius, Palau, PNG, Singapura, Suriname, Timor Leste, Vanuatu, Haiti, Dominica, Nauru, New Caledonia, Niue, Palau, Northern Mariana Islands, Guam, Kiribati, Marshall, Belize, British Virgin Islands, Aruba, Comoros, Seychelles, Bahrein, Cape Verde, Cook Islands, American Samoa, Anguilla, Antigua and Barbuda, dan lainnya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Salah satu perahu peserta ritual adat 'Sigofi Ngolo' di Festival Teluk Jailolo 2014, Kabupaten Halamahera Barat, Maluku Utara, Jumat (30/5/2014).
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berkepentingan dengan kehadiran mereka di Peringatan KAA di Bandung dan Jakarta itu. Mereka yang akan menangani perwakilan dari berbagai negara kecil, yang rata-rata ketinggiannya dari permukaan laut hanya 1,5 meter itu.

"Bagi Indonesia, pertemuan itu penting dalam rangka menggalang dukungan SIDS terhadap upaya Indonesia memasukkan sektor kemaritiman ke dalam Goal 14, dari dokumen Post-2015 Development Agenda yang saat ini sedang dibahas di PBB. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar, dengan 17 ribu pulau lebih itu harus menjadi pemimpin dalam isu-isu kemaritiman dunia," kata Arief. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com