Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keindahan Pariwisata Indonesia Tampil di BBTF 2015

Kompas.com - 11/05/2015, 14:38 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak cara untuk mempromosikan destinasi wisata, dari beriklan hingga penjualan langsung ke konsumen. Namun mungkin cara terbaik untuk mempromosikan beragam destinasi yang menawarkan keindahan alam yang unik, salah satu cara terbaik adalah mengajak konsumen untuk langsung melihat destinasi tersebut. Inilah visi dari acara Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2015 yang akan diadakan pada Juni 2015.

“Pada umumnya setiap tahun kita menyiapkan anggaran untuk berangkat ke luar negeri untuk mempromosikan destinasi pariwisata di Indonesia. Namun kita bisa menawarkan pengalaman yang benar-benar berbeda kepada calon pembeli bila mereka bisa melihat destinasi ini secara langsung,” kata Ketut Ardana, Ketua Panitia BBTF 2015 dalam siaran persnya kepada KompasTravel, Senin (11/5/2015).

KOMPAS/ICHWAN SUSANTO Pemandangan obyek wisata Telaga Bintang di Painemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (21/6/2014), menjadi daya tarik bagi penggemar wisata alam bebas. Selain memiliki keindahan alam laut, kabupaten kepulauan ini juga memiliki pesona daratan yang belum banyak digarap. Beberapa potensi yang ditawarkan antara lain pengamatan burung cenderawasih, kakaktua, dan nuri serta tracking cagar alam.
Menurut Ardana, BBTF merupakan acara bertaraf internasional yang fokus kepada dunia pariwisata di Indonesia. "Kami bermaksud membawa para pelaku bisnis pariwisata, yaitu perusahaan pariwisata di Indonesia dengan pembeli dari seluruh penjuru dunia untuk berdiskusi dan melakukan negosiasi bisnis,” katanya.

BBTF juga bertujuan untuk memajukan industri pariwisata melalui sesi bisnis dan kegiatan promosi terbaik untuk bidang MICE (Meeting, Incentives, Convention & Exhibition) serta wisata tamasya. Bersama dengan peserta pameran dan pembeli dari negara-negara dunia, BBTF akan memfasilitasikan Pre-Scheduled Appointments (PSA) atau sesi diskusi bisnis terjadwal.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Yoseph Katup di Kampung Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Perusahaan bidang pariwisata seperti biro perjalanan, hotel, operator pesiar, perancang acara, gedung pertemuan hingga atraksi wisata bisa memanfaatkan acara sepanjang dua setengah hari ini untuk menampilkan produk dan layanan terbaik mereka di pasar Indonesia serta Asia Pasifik.

Selain sesi bisnis tersebut, lanjut Ardana, pameran ini juga nantinya menawarkan acara wisata di luar acara utama bagi semua delegasi. BBTF diharapkan menjadi acara pameran pariwisata terlengkap di Asia Tenggara.

Bali dipilih menjadi tuan rumah dari acara ini karena dianggap sebagai pintu gerbang wisata Indonesia ke dunia dan Pulau Dewata telah menyumbang hampir 40 persen dari total wisatawan yang berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Petambang memikul belerang seberat lebih dari 70 kilogram. Mereka harus menempuh jarak sejauh 3 kilometer dari kawah Gunung Ijen menuju Pos Paltuding di kawasan Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Masyarakat sekitar Gunung Ijen kini sudah mengantisipasi gejala bencana dari kawah tersebut.
Tahun ini BBTF telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan telah secara resmi diumumkan melalui acara inaugurasi yang diadakan pada tanggal 26 Februari lalu di Balairung Susilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Bali merupakan lokasi yang tepat untuk pameran pariwisata tahun ini dan mengharapkan destinasi wisata dari segala penjuru Indonesia bisa memanfaatkan acara ini untuk mempromosikan daerah mereka kepada para pembeli luar negeri yang akan menghadiri BBTF 2015 ini. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com