Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Keliling Jailolo dengan Bentor

Kompas.com - 25/05/2015, 10:12 WIB
Sandro Gatra

Penulis

TELUK JAILOLO, KOMPAS.com - Jalanan di kota-kota besar biasanya diramaikan oleh suara klakson kendaraan yang sahut-sahutan. Di Teluk Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara, tidak demikian.

Di daerah yang disebut Bumi Saloi Sirimoi itu, bentor alias becak motor meramaikan jalanan sejak beberapa tahun terakhir. Heboh. Begitulah kesan saat pertama kali melihat bentor yang melintas. Musik menggelegar, bodi penuh warna dan asesoris di banyak bagian menjadi ciri bentor.

Tema modifikasi bermacam-macam. Ada tentang balap motor atau mobil, sepak bola, karakter kartun, robot, dan lainnya. Modal uang menentukan hasil modifikasi.

SANDRO GATRA/KOMPAS.com Salah satu becak motor alias bentor di Teluk Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara

Ewin (29), salah satu supir bentor mengaku mengeluarkan dana hingga Rp 15,2 juta untuk mengubah motornya menjadi bentor pada 2014.

"(Harga) itu sudah semua. Sudah dapat speaker 5.000 watt, aki 50 amper," kata Ewin.

Lain lagi Bobi (29). Ia merogoh kocek hingga Rp 20 juta ketika membeli bentor tahun 2014. Harga itu sudah termasuk motor bebek bekas.

Ramai penumpang

Beberapa supir bentor menyebut, semakin bagus bentor yang dibawa, semakin banyak pula penumpang. Jadi, mereka rela mengeluarkan dana besar untuk memodifikasi bentornya dengan harapan warga tertarik naik.

Bahkan, cerita supir, ada yang sampai menghabiskan hingga Rp 25 juta hanya untuk bagian depan bentor dan asesoris.

Untuk memanjakan penumpang, jok dibuat seempuk mungkin. Bantal kecil dipasang untuk sandaran kepala. Bahkan ada yang memasang karpet rumput di bagian bawah.

"Yang bagus bodi depan pakai kaca mika. Yang murah pakai plastik," kata Bobi.

Bentor di Jailolo menjadi perhatian lantaran musik yang menggelegar. Lagu yang diputar dari berbagai genre mulai dari pop, daerah, dangdut, hingga hip hop.

Jadi, bisa dibayangkan bagaimana jika beberapa bentor melintas berdekatan. Suara terdengar tak karuan. Ketika malam, lampu bermacam warna yang dipasang di bodi depan akan kelap-kelip.

SANDRO GATRA/KOMPAS.com Alat pemutar musik yang terpasang di becak motor alias bentor

Rata-rata supir bentor bisa mengumpulkan uang antara Rp 150.000 - Rp 200.000 per hari. Penghasilan sekitar itu didapat jika mereka beroperasi sekitar 12 jam. Untuk tarif, tergantung jarak. Paling dekat dikenakan biaya Rp 5.000.

Penghasilan itu harus disisikan untuk biaya ijin ke Dinas Perhubungan Rp 75.000 per tiga bulan dan biaya perawatan. Beberapa bengkel khusus bentor bermunculan di Jailolo setelah semakin banyak bentor yang beroperasi.

"Kadang harus masuk bengkel. Jari-jari pelek yang sering rusak," kata Ewin.

Jika ke Jailolo, jangan lupa keliling kota naik bentor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com