Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar: Bebas Visa, Pariwisata Kepri Diuntungkan

Kompas.com - 28/05/2015, 11:23 WIB
TANJUNG PINANG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan penambahan pemberlakuan bebas visa untuk 30 negara baru dipastikan menguntungkan pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Wisatawan mancanegara (wisman) dari negara tetangga, Singapura dan Malaysia dipastikan lebih banyak lagi datang ke Kepri," katanya di Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, Tanjung Pinang, Kabupaten Bintan, Kepri, Minggu (24/5/2015) lalu.

Menurut Menpar, di Singapura terdapat 16 juta wisman dan 1,6 juta ekspatriat. Di Malaysia 15 juta wisman. Dari sisi transportasi, 70-80 persen wisman dari Singapura dan Malaysia datang ke Kepri lewat laut.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Vihara Ksitigarbha Bodhisattva atau Vihara Patung Seribu Wajah di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
"Penting untuk membuka pelabuhan laut baru di Kepri untuk memudahkan wisatawan berkunjung. Saya sudah ke Tanjung Berakit dan saya berharap pelabuhan tersebut beroperasi tahun ini," katanya. Pelabuhan Tanjung Berakit di Bintan berdekatan dengan Malaysia, hanya berjarak tempuh sekitar 55 menit dari Johor.

Berdasarkan lokasi Kepri yang bertetangga dengan Singapura dan Malaysia, Menpar optimistis Kepri bisa meraih target 2,5 juta wisman tahun 2015.

Untuk itu, Menpar menyarankan Tanjung Pinang fokus ke wisata kuliner dan budaya. "Kalau wisatawan datang ke Bintan langsung terbayang kuliner di Tanjung Pinang. Saya bantu promosinya," kata Arief.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Mi Tarempa, kuliner khas Kepulauan Riau.
Untuk wisata budaya, sambung Menpar, Kota Tanjung Pinang sudah ditetapkan sebagai pusat budaya Melayu, tepatnya di Pulau Penyengat. "Namun saya ingin kebudayaan bisa memberikan kehidupan selain menyenangkan," ujarnya.

Mulai Juli, tambah Menpar, promosi melalui media global akan diluncurkan, di antaranya lewat Discovery, CNN, CCTV, Google, Youtube dan TripAdvisor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com