Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asita Sumsel Berharap Sarana Pariwisata di Palembang Dibenahi

Kompas.com - 29/05/2015, 12:14 WIB
PALEMBANG, KOMPAS.com - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Provinsi Sumatera Selatan mengharapkan pemerintah mempercantik sarana dan prasarana di lokasi wisata Kota Palembang untuk menambah nilai jual di tengah tingginya persaingan pada sektor pariwisata.

Pengurus Asita Sumatera Selatan Bidang Promosi, Ari Afrizal di Palembang, Kamis (28/5/2015), mengatakan, sebagian besar lokasi pariwisata di Palembang belum dikemas secara maksimal dari sisi infrastruktur sehingga kurang menimbulkan kesan mendalam bagi para wisatawan.

"Tempat-tempat wisata di Palembang ini sebenarnya sudah tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia, tapi masalahnya kurang begitu dikemas sehingga terlihat biasa saja. Seperti Bukit Siguntang, sebenarnya secara historis begitu luar biasa tapi secara tampilan biasa saja, malah cenderung tidak terawat," katanya.

Menurut Ari, paket wisata air dengan menggunakan kapal dari Benteng Kuto Besak ke Pulau Kemaro yang belum ditunjang sarana yang memadai seperti kapal berukuran lebar.

"Jika mau ditonjolkan wisata air ini sebaiknya menggunakan kapal yang agak besar dan bagus, jangan terlihat seperti sudah usang seperti saat ini. Sebagai biro perjalanan yang mengurus wisatawan, saya sering mendengar keluhan mereka yang khawatir kapalnya bakal tenggelam," ujarnya.

KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM Etape II Musi Triboatton 2013 dimulai dari Jembatan Kuning di Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Selasa (19/11/2013). Etape II ini diawali dengan menyusuri Musi dengan perahu cepat. Ajang ini jadi promosi wisata petualangan dan budaya sungai.
Ia melanjutkan, destinasi wisata di Pulau Kemaro belum mengoptimalkan keberadaan bungalow. "Seharusnya bungalow ini dimanfaatkan secara maksimal dengan turut disediakan fasilitas lain seperti ada alat permainan jet ski, dan lainnya," katanya.

Kelayakan sarana dan prasarana pariwisata ini patut menjadi perhatian pemkot karena menjadi alat promosi kepada wisatawan. "Mereka yang datang ke Palembang diharapkan bercerita ke kerabatnya dan mau datang lagi ke sini. Tapi, jika meninggalkan kesan yang tidak baik maka tidak mungkin mau datang lagi," katanya.

Asita mengharapkan Pemkot Palembang memperhatikan sektor pariwisata ini mengingat kunjungan wisatawan terus menurun sejak awal tahun. "Tahun lalu, ada tiga hingga empat grup asal Malaysia yang ke Palembang pada tiap bulan, tapi kini hanya satu hingga dua grup saja dalam tiga bulan," kata Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com