Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Melihat GWK Mini di Utara Bandung

Kompas.com - 30/05/2015, 10:32 WIB
Mentari Chairunisa

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kemegahan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bukit Ungasan, Bali sudah tak diragukan lagi. Patung yang digadang-gadang siap menjadi patung tertinggi di dunia ini rencananya akan rampung pada 2017 nanti. Tak sabar menanti 2017 untuk melihat patung GWK? Sebuah tempat di kawasan utara Bandung menyediakan miniatur GWK dari bermacam-macam ukuran.

Tempat tersebut tak lain milik Nyoman Nuarta, seniman patung sekaligus perancang patung GWK di Bali. Tak hanya patung GWK, lokasi bernama NuArt Sculpture Park ini juga menyimpan ratusan patung karya Nyoman Nuarta. Tak hanya menikmati beragam seni patung yang dipamerkan, pengunjung juga bisa menikmati suasana alam yang menyejukkan khas Kota Kembang.

“Konsepnya art, culture and nature untuk memperkenalkan seni patung ke orang Indonesia,” jelas Marketing & Banquet Coordinator NuArt Sculpture Park, Agus Sudrajat, Kamis (21/5/2015).

Selain memperkenalkan seni patung, menurut Agus, adanya NuArt Sculpture Park ini diharapkan dapat mengajarkan budaya serta dapat menghargai hasil karya seni. Dengan sentuhan alam yang ada, pengunjung juga diharapkan dapat tergugah untuk menanam pohon. “Pak Nyoman percaya kalau kreativitas itu akan muncul di tempat sejuk. Kreativitas hanya modal kecil, tapi hasilnya besar,” lanjut Agus.

KOMPAS.COM/MENTARI CHAIRUNISA Patung Inul Daratista, salah satu karya Nyoman Nuarta yang dipamerkan di NuArt Sculpture Park, Sentra Duta, Bandung, Jawa Barat.
Terdapat beberapa area dalam NuArt Sculpture Park ini. Area pertama adalah galeri yang menyimpan koleksi patung-patung karya Nyoman Nuarta. Tak semua patung dipajang di galeri itu. Agus mengatakan biasanya setiap enam bulan, patung-patung tersebut akan diganti guna memberikan variasi bagi pengunjung. Selain galeri, terdapat kafe yang dapat digunakan para pengunjung untuk bersantai sejenak. Ada juga tempat untuk short course dengan menggunakan media tanah liat.

Saat KompasTravel berkunjung ke NuArt Sculpture Park, beberapa patung yang dipamerkan dalam galeri di antaranya "Sleeping Leopard" yang dibuat pada 1990, "5 Official" yang juga dibuat pada 1990, juga "Nightmare" yang dibuat pada 2001. Sayangnya, pengunjung tidak diperbolehkan untuk mengambl foto di dalam galeri.

Namun, bagi pengunjung yang ingin berfoto dengan karya Nyoman Nuarta lainnya, tersedia beberapa patung di area taman yang berdekatan dengan area amphitheater. Ada pula replika patung GWK dalam beragam ukuran yang dibuat dari beragam media.

Hampir seluruh patung karya Nyoman Nuarta, termasuk Patung Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Barat serta Patung Tiga Mojang yang dulunya di Harapan Indah Bekasi, terbuat dari logam, seperti besi, kawat, dan juga tembaga. Pemilihan media ini bukan tanpa alasan.

KOMPAS.COM/MENTARI CHAIRUNISA Miniatur Garuda Wisnu Kencana dalam beragam ukuran di NuArt Sculpture Park, Sentra Duta, Bandung, Jawa Barat.
Menurut Agus, logam dipilih karena lebih tahan lama dibanding dengan patung kayu yang jumlahnya sudah banyak diciptakan seniman lain. “Sakit hati Pak Nyoman mengukir di kayu. Kata beliau, kalau kayu terus dipakai, Indonesia enggak punya hutan lagi,” cerita Agus.

Untuk memasuki NuArt Sculpture Park yang berada di Jalan Setra Duta Kencana Bandung ini, pengunjung tidak dikenakan biaya. Hanya saja, pengunjung harus mematuhi peraturan-peraturan yang ada seperti dilarang memfoto di dalam galeri serta menyentuh koleksi-koleksi patung yang ada.

“Misi kami untuk memperkenalkan seni patung. Bandung itu enggak cuma (factory) outlet, enggak cuma kuliner,” pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com