Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar: Bebas Visa Harus Berlaku Mulai Juli

Kompas.com - 04/06/2015, 10:19 WIB
Mentari Chairunisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya kembali menegaskan kebijakan bebas visa akan mulai berlaku pada Juli mendatang. Menurut dia hal ini mengingat pada bulan itu, tingkat kunjungan wisatawan sangat tinggi untuk berlibur.

“Realisasinya harus Juli lah. Juli peak season ya, Agustus juga terutama wisatawan dari Timur Tengah masih tinggi,” ujar Arief setelah meluncurkan Festival Sriwijaya, di Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Dalam kebijakan bebas visa ini, Indonesia mulanya bekerja sama dengan 15 negara, sembilan di antaranya merupakan negara ASEAN dan enam lainnya adalah negara sahabat, seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Setelah itu, 30 negara lain juga ditambahkan dalam kebijakan bebas visa ini. Nantinya, pemerintah berharap ke-45 negara tersebut juga memberlakukan bebas visa untuk wisatawan Indonesia.

“Harus timbal balik, tapi kalau kita nunggu timbal balik duluan akan lama, jadi kita terapkan dulu nanti kita minta negara itu untuk memberlakukan bebas visa, yang sudah positif Jepang,” katanya.

Melalui kebijakan ini, pemerintah juga berharap wisatawan mancangera yang datang ke Indonesia semakin banyak jumlahnya. Hal ini turut mendukung target pemerintah yang mencanangkan jumlah wisman sebanyak 1 juta wisatawan mancanegara per bulan.

“Saya optimis karena Desember kita pernah mencapai 900 ribu, Juli harusnya itu bisa. Saya harapkan 1 juta pertama itu akan tembus pada Juli,” lanjut Arief.

Meskipun mengaku optimis, Menpar mengatakan ada sedikit kekhawatiran terkait jumlah wisatawan. Pasalnya, salah satu wisatawan mancanegara terbanyak di Indonesia datang dari Malaysia. Apalagi, musim liburan dengan bulan Ramadhan yang berbarengan, hal itu dikhawatirkan berpengaruh dengan angka kunjungan wisatawan Malaysia.

“Saya khawatir sedikit dengan wisman dari Malaysia karena relatif menurun saat Ramadhan, tapi mereka juga banyak datang untuk berbelanja ke Indonesia, jadi bisa tertutupi,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com