Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyongsong Kereta di Pasar Maeklong

Kompas.com - 23/06/2015, 11:46 WIB
KENEKATAN para pedagang di tepian rel kereta Pasar Maeklong, Thailand, mungkin bukan hal istimewa. Pemandangannya tak jauh berbeda dengan pasar tradisional pinggiran rel kereta yang ada di Jakarta. Namun, yang mengejutkan, kehadiran ratusan pelancong di Pasar Maeklong.

Pasar Maeklong sama halnya dengan Pasar Gaplok di dekat Stasiun Senen atau Pasar Kebayoran Lama. Orang-orang mencoba peruntungan dengan menggelar dagangan yang hanya berjarak sekian sentimeter dari rel kereta. Aneka buah, sayur, ikan menjadi komoditas utamanya. Hanya saja, Pasar Maeklong lebih bersih dan jauh dari bau busuk.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Berfoto di depan kereta di Pasar Maeklong, Thailand.
Hal lain yang juga membedakan, keberanian para pedagang Pasar Maeklong untuk membangun tenda jualan tepat di atas rel kereta. Tenda-tenda itu siap dilipat saat kereta lewat. Setelah kereta yang mirip dengan kereta odong-odong jurusan Tanah Abang-Rangkas itu melintas, tenda pedagang kembali berdiri tegak.

Sebagian besar wisatawan yang datang ke Pasar Maeklong bukanlah untuk berbelanja. Mereka lebih memilih mengabadikan denyut kehidupan para pedagang saat kereta datang ketimbang membeli aneka barang. Dengan beragam jenis kamera, para pelancong menyongsong kereta yang melintasi ratusan pedagang di Pasar Maeklong.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Suasana di dalam kereta di Pasar Maeklong, Thailand.
Keberadaan wisatawan dari berbagai negara di Pasar Maeklong menjadi potret kecerdikan Thailand dalam mengemas materi pariwisata.

Melalui para pemandu wisata, Pasar Maeklong dimaklumatkan kepada pendatang sebagai pasar paling berbahaya di dunia. Julukan pasar paling berbahaya itu menjadikan banyak orang penasaran, yang akhirnya membuat wisatawan berbondong-bondong datang ke sana. (Wawan H Prabowo)

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Warung makan di tepi rel KA, Pasar Maeklong, Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com