Seperti dikutip dari Kompas, hingga Senin (15/6/2015), Bandara Ngurah Rai mencatat kedatangan wisatawan asal Tiongkok sekitar 5.500 orang, menduduki peringkat pertama yang datang, disusul Jepang dan Inggris.
PT Gajah Bali Wisata, salah satu agen perjalanan yang menangani wisatawan Tiongkok mengaku kecipratan rezeki gara-gara mulai membanjirnya wisatawan Tiongkok ke Bali. "Setiap hari perkiraan kami ada sekitar seribu turis Tiongkok tiba di Bali," kata Bambang Sugiono, Director PT Gajah Bali Wisata kepada KompasTravel di sela-sela mengikuti Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2015 di Nusa Dua, Bali, awal Juni lalu.
Dia memaparkan, rata-rata turis Tiongkok berada di Bali selama 5 hari 4 malam. "Belanja suvenir mereka suka, apalagi permata. Tempat-tempat yang dituju selama berlibur di Bali sudah masuk dalam program. Kita tidak boleh tiba-tiba mengubah program karena melanggar program berarti melanggar perjanjian dengan agen lokal di Tiongkok," katanya.
Menurut Bambang, selama berlibur di Bali, turis Tiongkok dikenal royal berbelanja suvenir. Namun sangat terganggu dengan ulah para pedagang asong yang tiba-tiba "menyerbu" mereka saat tiba di sebuah lokasi wisata.
Dia menambahkan, Gajah Bali dalam sehari menangani 5-10 grup wisatawan Tiongkok, di mana dalam satu grup terdiri dari 15 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.