Kobong sendiri artinya adalah terbakar dan sensasi pedas inilah yang disukai oleh pengunjung yang datang di kedai yang bangunannya didominasi bambu tersebut. Kepada KompasTravel, Rabu (1/7/2015), Didik Iswahyudi, pemilik kedai menjelaskan gurame merupakan salah satu menu andalan di warung cabang keduanya tersebut.
Setelah dibersihkan, ikan gurame segar kemudian digoreng kering lalu disiram dengan kuah pedas beraroma rempah yang kuat. "Ikan gurame masih fresh karena kami membelinya dalam keadaan hidup lalu diletakkan di kolam bagian depan. Jadi jika ada yang memesan langsung kita ambil dan kita olah," jelasnya.
Sementara itu untuk resep racikan guyur kobong, Didik mengaku terinspirasi dari kuliner Banyuwangi yang terkenal pedas. "Hasil racikan sendiri. Perpaduan dari makanan khas Banyuwangi sebelumnya yaitu sambel tempong dan sambal serai. Bumbunya hanya serai jahe serta cabai dan bawang. Dan kuahnya ini tidak menggunakan santan," jelas Didik sambil mempraktekkan cara membuat bumbu tersebut.
Walaupun ada 24 pekerja di warung miliknya, Didik mengaku masih turun sendiri untuk membuat kuah kobongnya untuk menjaga kualitas rasa. Nah, jika berpelesir ke Banyuwangi, Anda bisa segera mencicipi gurame guyur kobong dengan rasa super pedas yang semakin nikmat jika dimakan dengan nasi bakar. Rasa gurih ikan gurame dan pedasnya bumbu guyur kobong yang menyatu akan menimbulkan sensasi berbeda di mulut anda.
Tapi jika Anda datang pada saat buka puasa, pastikan Anda memesan tempat terlebih dahulu untuk menghindari kehabisan tempat duduk, karena warung ini cocok untuk dijadikan tempat berbuka puasa bersama keluarga dan sahabat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.