Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbuka Puasa dengan Gulai Kambing di Masjid Gedhe Kauman

Kompas.com - 02/07/2015, 11:24 WIB
Kontributor Travel, Adhika Pertiwi

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kegiatan yang bisa dijadikan alternatif ngabuburit di bulan Ramadhan adalah buka puasa keliling dari masjid ke masjid. Di Yogyakarta, terdapat beberapa masjid yang menyediakan takjil dan buka puasa gratis seperti Masjid Gedhe Kauman, Masjid Jogokaryan, Masjid Syuhada, dan Masjid Kampus UGM.

Di Masjid Gedhe Kauman, tradisi buka puasa bersama ini sudah dilakukan sejak lama. Pada Ramadhan tahun ini, pengurus masjid setiap harinya menyediakan kurang lebih 1.200 porsi makanan untuk jamaah yang berbuka puasa di masjid yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I ini.

"Setiap tahun, jumlah makanan buka puasa yang disediakan oleh pengurus masjid dari hasil sedekah jamaah meningkat. Misalnya tahun lalu, makanan yang disediakan sejumlah 1.000 porsi kemudian tahun ini meningkat hingga 1.200 porsi," ujar Ki Gatot, pemandu wisata Saba Kampung Kauman.

Saat KompasTravel berkesempatan untuk berbuka puasa di Masjid Gedhe Kauman, jamaah memenuhi hingga ke serambi masjid. Setiap orang dapat mengambil segelas teh hangat dan piring yang berisi nasi bungkus untuk buka puasa.

"Salah satu tradisi unik di masjid ini adalah menu yang berbeda di hari Kamis. Setiap Kamis, menu buka puasa yang disajikan khusus adalah gulai kambing. Awalnya, karena banyaknya masyarakat yang ingin berbagi menu daging kambing saat merayakan aqiqah putra-putrinya, kemudian pengurus Masjid Kauman sepakat untuk mengalokasikan hari Kamis untuk menu gulai kambing," ujar Ki Gatot.

Tidak hanya jamaah rutin yang berbuka puasa di masjid ini, ada banyak musafir yang mampir untuk berbuka di masjid yang berlokasi di sebelah barat Alun-Alun Utara Yogyakarta ini.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Masjid Gedhe Kauman tampak dari samping. Masjid ini dibangun pada tahun 1773 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Tradisi lain di masjid yang dibangun pada tahun 1773 ini adalah jadwal tarawih yang dilaksanakan dua kali, yaitu selepas Isya dan saat dini hari sekitar pukul 2 pagi. Keunikan lain sebagai bagian dari tradisi di Masjid Gedhe Kauman ini adalah adanya kegiatan Oblok-oblok Syawal.

"Pada tanggal 1 Syawal, selepas ibadah Subuh semua jamaah di Masjid Gedhe Kauman melakukan sarapan bersama. Menunya adalah oblok-oblok, yaitu sajian roti dengan kuah santan manis yang dicampur gula jawa dalam piring. Semua jamaah wajib untuk sarapan bersama sebagai tanda bahwa merayakan kemenangan setelah puasa sebulan," ujar Ki Gatot.

Di masjid dengan serambi masjid berbentuk limas persegi panjang ini, terdapat beberapa bangunan lain yaitu Pagongan Utara dan Pagongan Selatan yang berfungsi untuk menempatkan gamelan saat Sekaten. Menurut Gatot, di halaman Masjid Gedhe Kauman hanya ada tiga jenis pohon yang boleh ditanam, yaitu pohon Tanjung, pohon Sawo Kecik, dan pohon Kantil karena memiliki filosofi tersendiri sesuai budaya Jawa dan Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com