Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyambangi Kampung Islam di Loloan Bali

Kompas.com - 11/07/2015, 11:50 WIB
JEMBRANA, KOMPAS.com - Semakin sore semakin ramai pula sepanjang jalan di Loloan, Kabupaten Jembrana, Bali, yang memajang aneka kuliner khas berbuka di bulan Ramadhan ini. Tak hanya takjil, tenda-tenda ini juga menawarkan busana yang ditawarkan sejak pukul empat sore menjelang datangnya waktu berbuka.

Di sini lah "Base Loloan" sebutan untuk Bahasa Melayu Bali digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Komunitas Islam di Loloan membawa warna dalam pergaulannya. Umat pemeluk agama Hindu yang hidup berdampingan menyebut warga Muslim di sini "nyama" Loloan. "Nyama" memiliki arti saudara.

Di sini kosakata yang sering digunakan masih tidak jauh berbeda dengan bahasa Melayu lainnya, seperti "Gia ne kabar kau?" atau "Apa kabar?"

Bila berkunjung di bulan Ramadhan ini, jangan lewatkan mencicipi masakan khas Loloan yakni pecel ayam kampung dan kopyor sudah akrab dalam berbagai kegiatan.

"Kopyor selalu sebagai makanan pembuka yang keluar setiap setahun sekali. Tanpa ini ibarat makan tanpa sayuran," kata Iqbal, warga Loloan sambil menawarkan takjil kepada KompasTravel.

EKA JUNI ARTAWAN Haji Achmad Damannuri merupakan tokoh masyarakat atau sesepuh di Loloan, Jembrana, Bali. Ia pernah aktif di politik dan menduduki posisi anggota DPRD Kabupaten Jembrana pada masa Orde Baru.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com