Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Cari Alternatif

Kompas.com - 24/07/2015, 16:24 WIB
BANYUWANGI, KOMPAS - Perjalanan kereta api ke Banyuwangi dari Surabaya perlu ditingkatkan menyusul sering ditutupnya Bandara Blimbingsari akibat erupsi Gunung Raung. Langkah ini sebagai upaya menjaga arus kunjungan wisatawan. Apalagi selama Juli hingga Desember, masih ada 18 festival yang digelar di Banyuwangi.

”Erupsi Gunung Raung tanpa ujung ini membuat Bandara Blimbingsari makin sering ditutup. Ini berdampak terhadap kunjungan wisatawan dan investor ke Banyuwangi. Tak sedikit yang membatalkan perjalanan ke Banyuwangi. Jika perjalanan kereta api bertambah, bisa menjadi solusi,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Kamis (23/7/2015).

Ke-18 festival yang digelar pada Sabtu dan Minggu itu bakal melibatkan ribuan orang, termasuk wisatawan. Pada Agustus digelar Banyuwangi Kite Festival, Jazz Ijen, Kite and Wind Surfing, Festival Santri, dan Banyuwangi Peacefull Concert.

Selama ini kereta api dari Surabaya hanya sekali dalam sehari, yakni pemberangkatan pada pukul 21.50 dari Stasiun Gubeng. Adapun melalui udara setiap hari dilayani pesawat Garuda Indonesia dari Bali dan Surabaya serta Wings Air dari Surabaya.

Setelah ditutup sejak Rabu siang, Bandara Blimbingsari baru dibuka kembali pada Kamis pukul 13.00. Meskipun demikian, tidak ada pesawat yang masuk ke dan terbang dari kota itu. Maskapai yang melayani perjalanan ke Banyuwangi sejak pagi telah mengalihkan penerbangan ke kota lain.

”Wings sudah memberi kepastian bahwa penerbangannya hari (Kamis) ini dibatalkan. Bahkan, semua penerbangan juga batal masuk ke Banyuwangi karena jadwal penerbangan dari Juanda ataupun dari Bali harus diatur ulang,” kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandara Blimbingsari, Sigit Widodo. (COK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com