Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Kopi Tao Dulu sebelum "Mati"...

Kompas.com - 03/08/2015, 09:10 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

DOLOK SANGGUL, KOMPAS.com - "Minum kopi sebelum mati?" Mendengar slogan ini, saya langsung diam dan mengernyitkan kening. Sebegitu hebatnya kopi hingga harus diminum sebelum menjelang kematian. Bukannya minum obat? Kopi apa rupanya ini? Apa bedanya dengan kopi-kopi yang lain? Seketika berjibun pertanyaan menggelayut di benak. Penasaran jadinya.

"Mati disini artinya mati ide, mati rasa, mati suasana, mati waktu, bukan kematian. Jadi sebelum mati ide, minumlah kopi. Sebelum mati suasana, ajak mengopi biar cair pembicaraan," kata Jimmy Panjaitan tertawa.

Hmm... baru terjawab pertanyaan saya sedikit. Lalu pertanyaan lain bagaimana? "Ini kopi asli langsung dari petani di Dolok Sanggul sana, tahu Dolok Sanggul?" tanya laki-laki berambut keriting itu.

Saya menggeleng ragu, sepertinya pernah dengar nama tempat itu tapi memang belum pernah menginjakkan kaki di sana. "Itu ibu kota Kabupaten Humbang Hasundutan, dulu bergabung dengan Tapanuli Utara," jelasnya.

KOMPAS.COM/MEI LEANDHA Kopi luwak asli Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, disajikan dengan porsi jumbo
Saya mulai paham. Dari bibir yang di tumbuhi kumis mengalir cerita kenapa memilih kopi dari Dolok Sanggul. Rupanya dia kadung jatuh cinta dengan daerah berhawa dingin dan terkenal dengan daging kudanya ini. Hanya saja, banyak petani kopi yang belum paham bagaimana meningkatkan hasil panen, kebanyakan bertahan dengan budidaya lama warisan nenek moyang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com