Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura Rambut Siwi Sering Dikunjungi Wisatawan Eropa

Kompas.com - 16/08/2015, 15:51 WIB
JEMBRANA, KOMPAS.com - Pura Rambut Siwi adalah salah satu pura umat Hindu yang indah di Kabupaten Jembrana, Bali. Pura ini berdiri megah di tepi tebing dengan menawarkan keindahan berupa pantai, persawahan serta pemandangan perbukitan yang menerawang dari kejauhan. Pura yang terletak di Desa Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana ini cukup mudah untuk didatangi.

Selain ramai dikunjungi umat Hindu yang bersembahyang, Pura Rambut Siwi juga kerap dikunjungi oleh wisatawan yang kebetulan melakukan perjalanan ke wilayah bali barat dan pulau Jawa. "Wisatawan yang sering datang adalah wisatawan Eropa yang gemar melakukan perjalanan ke Pulau Jawa, lantas mereka menyempatkan diri melihat keindahan pura di sini," ujar Gusti Made Sedana, Ketua Pengempon Pura Rambut Siwi.

Untuk berkeliling melihat keberadaan serta bangunan pura yang tersebar di kawasan ini, wisatawan diharuskan menggunakan busana sarung yang sudah disediakan.

Sebagai pendamping, pihak pengempon pura telah menunjuk salah satu anggotanya yang ditugaskan sebagai pemandu. Pemandu bisa juga langsung dari pihak agen perjalanan yang datang bersamanya untuk menjelaskan secara fasih tentang sejarah dan keberadaan pura ini.

Pura Rambut Siwi seluas 3 hektar ini memiliki beberapa pura yang jumlahnya sembilan dalam satu kesatuan. Di sini akan melihat banyak pura seperti Pura Penataran Rambut Siwi, Pura Goa Dasar, Pura Goa Tirta, Pura Melanting, Pura Dalem Ped, Pura Gading Wani, Pura Pesangrahan, Pura Luhur Rambut Siwi, dan Pura Taman Beji.

EKA JUNI ARTAWAN Wisatawan asing di Pura Rambut Siwi, Kabupaten Jembrana, Bali.
"Di sini ada dua Pura utama, Pura Penataran Rambut Siwi dan Pura Luhur Rambut Siwi, inilah cikal bakal Pura Rambut Siwi. Kawasan ini tetap disakralkan dan umat meyakini sangat religius sekali," kata Gusti Made Sedana.

Pura yang ada di kawasan Rambut Siwi ini tersebar di wilayah pinggir pantai dan di atas tebing. Jarak antar satu pura dan lainnya sangat berdekatan dan menampilkan keindahannya masing-masing.

Salah satu titik terindah yang sering dianjurkan pemandu adalah Pura Gading Wani, dari depan pura ini anda bisa melihat ke arah hamparan persawahan dan lautan berlatar bukit Samudera Hindia dan Pulau Jawa yang samar-samar.

Di musim tanam ini, pengunjung bisa melihat langsung kegiatan proses mengolah ladang persawahan yang dilakukan petani setempat. Suasana di Pura Rambut Siwi sangat tenang dan baik untuk menikmati matahari terbenam sehingga menambah kesan pengalaman baru. Ornamen dan konstruksi kuno masih memiliki daya tarik yang tersisa.

Pura ini tetap memiliki konsep Tri mandala, Nista Mandala seluas 1 hektar termasuk lahan parkir, Madya Mandala, dan Utama Mandala. Piodalan atau Karya jatuh setiap enam bulan sekali, tepatnya Rabu Umanis, Uku Prangbakat.

EKA JUNI ARTAWAN Wisatawan asing di Pura Rambut Siwi, Kabupaten Jembrana, Bali.
Akses pura Rambut Siwi memliki pintu masuk dari tiga arah. Masuknya bisa dari arah timur, utara, dan barat. Saat datangnya piodalan beberapa akses untuk umum akan ditutup untuk mengatur fungsi dari masing-masing jalan ini.

Pura Rambut Siwi merupakan Pura Dang Kahyangan atau Pura Sungsungan Jagad yang diempon oleh 32 Desa Adat se-Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Pekutatan. Pengempon inilah yang memiliki tanggung jawab tentang perencanaan, menjaga fisik, melestarikan keindahan pura sehingga pemedek yang datang merasa nyaman.

Untuk menjangkau Pura ini dibutuhkan sekitar 2,5 jam perjalanan dari Denpasar yang setara dengan 85 kilometer perjalanan mobil kecepatan sedang. Sebelum memasuki kawasan Pura, di sisi kiri jalan akan terlihat pengendara yang sebagaian besar bersembahyang memohon keselamatan di Pura Pesangrahan ini. (Eka Juni Artawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com