Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Ada Suku Unik di Festival Topeng Malaysia

Kompas.com - 18/08/2015, 08:26 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

WARNA-warni kostum dan topeng para peserta Malaysian International Mask Festival 2015 terlihat pelataran Gedung Malaysia Tourism Center (MaTic). Mereka tengah bersiap-siap untuk melakukan parade topeng sejauh satu kilometer melewati jalan-jalan utama di Malaysia. Namun, ada satu  warna kostum dan topeng yang berbeda dari para peserta parade lain. Warna coklat mendominasi rombongan peserta perwakilan dari Malaysia yang turut memeriahkan festival topeng.

Anyaman-anyaman daun berwarna coklat muda melingkar di pinggang para penampil. Anyaman tersebut juga tampak di kepala. Sementara para peserta menggunakan baju berwarna coklat tua yang menutup hingga lutut. Ada pun topeng yang digunakan, berwarna coklat dengan corak warna putih dan hitam. Jika dilihat dari segi bentuk seperti wajah manusia yang lengkap dengan hidung, mata, alis, dan gigi. Namun setiap topeng yang digunakan para peserta festival tersebut memiliki ekspresi yang berbeda.

Para peserta dengan penampilan yang berbeda tersebut berasal dari Orang Asli Carey Island, Selangor. Sekretaris Umum Deputi Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, Datuk Hj Gaffar Bin A. Tambi mengatakan Orang Asli Carey Island merupakan salah satu etnik Malaysia yang masih ada. Dan juga ia menambahkan Orang Asli Carey masih mengamalkan cara budaya hidup seperti dahulu kala.

"Mereka bukan orang Melayu. Sudah lama ada. Di tempat tinggalnya masih ada 5.000-6.000 orang yang hidup. Mereka terdaftar orang sebagai warga Malaysia dan bisa memilih dalam pemilihan umum," jelasnya saat ditemui KompasTravel usai pelepasan parade topeng di Malaysia Tourism Centre, Jumat (14/8/2015) lalu.

Ketua Tim Orang Asli Carey Island, Maznah Anak Unyan menjelaskan setiap topeng yang digunakan memiliki arti dan mewakili jenis karakter. Ia melanjutkan terdapat empat jenis topeng yang tampil pada Malaysian International Mask Festival 2015.

"Ada empat. Moyang bajus, Moyang Tok Naning, Moyang Putri Gunung Ledang, Moyang Pongkol. Topeng-topeng ini berguna untuk perayaan dan hiburan," kata Maznah kepada KompasTravel sebelum memulai parade.

Ia menambahkan topeng-topeng tersebut digunakan saat pesta perkawinan, panen, perayaan syukur, musim tanam, dan menyambut tamu raja. Penggunaan topeng-topeng kayu tersebut, kata Maznah, sudah berlangsung sejak dulu hingga sekarang. Setiap tahun, lanjut dia, topeng-topeng tersebut masih digunakan untuk festival budaya pada bulan Februari dan Maret.

Pada kostum yang digunakan, anyaman-anyaman daun memenuhi tubuh para peserta Orang Asli Carey Island. Maznah menjelaskan kostum beserta aksesoris yang digunakan merupakan buatan sendiri. Untuk aksesorisnya, Maznah menambahkan jika bahan pembuatannya dari daun nipah. Kemudian, ia bersama warga-warga di Carey Island. Sementara untuk kostum baju, berasal dari kulit kayu.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Maznah Anak Unyan (perempuan tengah) bersama penari topeng Mah Meri sebelum memulai parade Malaysian International Mask Festival 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (14/8/2015). Parade topeng dimulai dari gedung Tourism Malaysia Centre.

"Cara bikinnya ditumbuk-tumbuk pakai semacam palu dari kayu.  Dari kayu terap namanya. Kalau dipakai gak boleh kena air," ungkapnya.

Namun saat ini, Maznah telah sulit menemukan bahan-bahan pembuat kostum dan aksesoris yang akan digunakan. Ia beralasan tempat tumbuh pohon-pohon nipah yang bermanfaat untuk bahan produksinya telah berubah menjadi kebun kelapa sawit. Tidak ada lagi sungai yang luas yang menjadi tempat tumbuh pohon-pohon nipah. Bahkan Maznah juga mengaku untuk membuat topeng Mah Meri, ia harus mencari bahan kayu hingga ke luar daerah yang ditinggalinya.

Sementara untuk nama-nama aksesoris yang digunakan, Maznah menyebutkan nama-nama secara detil. Aksesoris berbentuk bulat berwarna hijau dan di bagian tengah terdapat anyaman seperti bintang bernama bunga jiring. Sementara yang menyilang di bahu bernama dendan papan dan melingkar di pinggang bernama tali angin. Untuk rumbai-rumbai yang menjulur hingga lutut, bernama kris pintal. Untuk bagian sanggul kepala, Maznah menyebutkan bengkal.

Dengan kostum, aksesoris, dan budaya yang dijalankan Orang Asli Carey Island, Datuk Hj Gafar mengaku Suku Kaum Mahmeri di Carey Island sangat unik. Ia memiliki festival untuk pertanda rasa syukur yang membawa hasil bumi ke laut. Datuk menceritakan ketika ia pergi ke Carey Island, Orang Asli tinggal di dataran rendah. Ia mengatakan telah ada studi untuk meneliti Orang Asli Carey Island. Ia pun mengatakan telah mendaftarkan keanekaragaman budaya yang dimiliki Malaysia ini ke UNESCO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com