Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar: Dollar Menguat, Pariwisata Bali Tumbuh Positif

Kompas.com - 27/08/2015, 08:12 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Meskipun nilai tukar rupiah lemah terhadap dollar Amerika yang mencapai kisaran Rp 14.000, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya optimistis terhadap kondisi pariwisata di Bali. Sektor pariwisata di Bali diyakini mampu mengatasi gejolak menguatnya dollar AS atas rupiah yang berdampak pada beberapa sektor perekonomian di Bali.

"Dollar menguat, pariwisata Bali positif. Selama di Indonesia, kita harus menggunakan rupiah. Sekarang perekonomian Bali tumbuh positif, kenyataannya pariwisata Bali tumbuh positif lebih dari rata-rata," kata Arief Yahya di sela-sela pembukaan Sanur Village Festival ke-10, di Denpasar, Rabu (26/8/2015).

Masih baiknya pariwisata Bali di tengah kuatnya dollar AS atas rupiah ini lebih ditekankan lagi oleh Menpar Arief di mana pertumbuhan ekonomi di Bali mencapai 10 persen.

Menurut Arief, dengan kondisi ini bisa menularkan sektor pariwisata ke daerah lain di Indonesia. Bahkan media diajak untuk gencar mempromosikan Indonesia bahwa dengan tingginya nilai dollar AS, tapi wisatawan tetap mendapatkan biaya wisata murah di Indonesia khususnya di Bali.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Menpar Arief Yahya
"Jadi dengan menguatnya dollar AS dan depresiasi yuan, kalau untuk produk atau komoditi yang bersifat ekspor termasuk pariwisata di dalamnya, itu meningkatkan daya saing kita. Akan semakin baik. Rekan media juga mohon promosikan juga bahwa dengan dollar yang sama, kita bisa menikmati lebih banyak atraksi dibanding orang (wisatawan) datang ke tempat lainnya (selain Indonesia)," tambahnya.

Menpar berharap bisa meyakinkan wisatawan asing untuk berkunjung ke Bali dengan alasan bahwa dollarnya tetap, wisatawan bisa mengunjungi banyak tempat di Indonesia khususnya di Bali. Keyakinan ini bisa terwujud dengan terobosan-terobosan program wisata murah maupun gencarnya promosi, termasuk promosi melalui internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com