Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Dispar DIY Membawa Yogyakarta Mendunia

Kompas.com - 10/09/2015, 17:04 WIB
Kontributor Travel, Adhika Pertiwi

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu destinasi wisata favorit untuk turis domestik maupun mancanegara, Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menyusun rencana pengembangan pariwisata Yogyakarta tahun 2015.

“Sesuai dengan kebijakan yang disampaikan oleh Gubernur DIY untuk membawa Yogyakarta mendunia dengan konsep 'Bringing Yogyakarta to The World, Bringing The World to Yogyakarta',” kata Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Aris Riyanto saat ditemui Minggu (6/9/2015).

Wilayah Yogyakarta yang kecil tetapi keragaman wisata yang dimiliki cukup banyak, mulai dari wisata alam, wisata budaya, hingga wisata minat khusus.

ARSIP MARGARIA GROUP Masyarakat umum dapat menaiki replika Kereta Kencana Keraton Yogyakarta untuk berkeliling daerah Malioboro dan Keraton Yogyakarta.
“Rencana diversifikasi obyek wisata ini dilakukan karena kami melihat bahwa wisatawan yang datang ke Yogyakarta rata-rata selalu ke tempat wisata yang itu-itu saja. Diharapkan dengan adanya pengembangan obyek wisata baru, wisatawan memiliki banyak pilihan dan tidak hanya mendatangai tempat yang sama,” ujar Aris.

Salah satu cara yang ditempuh oleh Dinas Pariwisata DIY adalah bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengembangkan obyek wisata lama yang belum terlalu terkenal untuk dijadikan destinasi wisata alternatif bagi wisatawan.

“Kami memberdayakan masyarakat setempat, yang kemudian membuat Kelompok Sadar Wisata untuk mengelola obyek wisata yang ada di wilayahnya. Misalnya di sekitar Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, kelompok sadar wisata setempat difasilitasi oleh Dinas Pariwisata sukses mengelola dan mengembangkan wisata daerah tersebut,” papar Aris.

Aris juga menyebutkan beberapa kawasan wisata yang dikembangkan, antara lain kebun teh Nglinggo, Puncak Suroloyo, dan Banjar Oyo di daerah Kulon Progo. Pengembangan ini bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui perencanaan bersama.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Mengambang di atas ban, menyusuri Goa Pindul.
“Untuk menuju destinasi wisata baru juga memiliki kendala untuk akses jalan. Misalnya jalan menuju lokasi wisata sempit dan berkelok-kelok, dengan salah satu sisi tebing dan jurang di sisi lainnya. Untuk itu perencanaan yang matang soal akses jalan juga kami perhatikan,” kata Aris.

Melalui pemberdayaan masyarakat dan kerja sama dengan pihak lain, Dinas Pariwisata DIY mulai membangun toilet dan tempat parkir sebagai fasilitas wisata. Beberapa investor swasta yang menilai potensi obyek wisata tersebut di masa depan juga mulai membuka bisnis home stay maupun restoran di sekitar lokasi wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com