Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati "Sashimi" Punya Belanda

Kompas.com - 13/09/2015, 17:09 WIB

UTRECHT kala itu ramai. Kaki membawa saya menyusuri kota yang ada di tengah Negara Belanda tersebut. Heran, saat itu bulan Juni dan katanya sedang musim panas, tapi matahari jarang muncul dan termometer menunjukkan suhu hanya 16 derajat celcius. Sebagai penduduk asli negara tropis, suhu 16 derajat sama dengan temperature terendah air conditioner di rumah, sehingga tetap saja harus mengenakan jaket agar tidak kedinginan.

Tiba-tiba saat saya melewati sebuah pasar kaget, perut saya mulai berulah minta diisi. Melihat pasar yang cukup penuh dengan orang-orang, saya menyadari bahwa ini sudah memasuki waktu makan siang. Pasar saya masuki dan mata saya tertuju pada baris antrian di pojok belakang. Saya penasaran, menjual apakah mereka di sana?

Rupanya itu adalah penjual produk laut; ikan, udang, cumi, lobster, dan sebagainya. Tidak hanya menjualnya sebagai bahan masakan, mereka juga menjual yang siap disantap seperti udang rebus, cumi goreng tepung, fish and chips, dan lain-lainnya. Karena lapar, saya akhirnya ikut mengantri untuk membeli makanan.

Saya dilayani oleh seorang lelaki muda berpotongan rambut bergaya. Dia sedang membersihkan dan memotong ikan lalu menjajarkannya di sebuah wadah besi. Potongan ikan mentah tersebut adalah maatjesharing, makanan khas Belanda.

Maatjesharing adalah potongan ikan herring tanpa kepala yang biasanya disajikan mentah. Umumnya potongan ikan herring itu direndam dalam ramuan cuka bercampur fermentasi apel, fermentasi anggur, teh, gula, dan berbagai bumbu lainnya. Pembeli dapat memesan bagaimana potongan ikan itu ingin disajikan, bisa hanya begitu saja dengan tambahan taburan potongan bawang, disajikan dalam roti, atau dimasak terlebih dahulu. Sebagai seorang petualang dengan nyali yang minim, saya memilih maatjesharing dalam potongan roti menjadi makan siang saya.

Orang Belanda biasanya memiliki cara yang khas untuk memakan makanan tradisionalnya ini. Mentah dengan potongan bawang, dimakan dengan disejajarkan di atas kepala secara vertikal—seperti orang Indonesia saat lomba makan kerupuk.

Lekker!”komentar Benjamin, seorang anak kewarganegaraan Belanda yang juga adalah sepupu saya, ketika ditanya pendapatnya tentang makanan khas negaranya tersebut.

Maatjesharing ini memiliki rasa asam dari ramuan cuka serta tekstur lembut yang meleleh di mulut. Untuk pecinta sushi dan sashimi Jepang, tentu saja rasa ini tidak akan asing di lidah mereka. Tak perlu kuatir, jika ingin mencicipinya, beberapa kedai dengan palang “Hollandse nieuwe”— nama lain hidangan ini,tersebar di seluruh negeri Belanda. Biasanya sepotong ikan dihargai 2,00 euro atau setara dengan 32 ribu rupiah.

(Haura Najmakamila)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com