Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Payakumbuh Melalui TdS 2015

Kompas.com - 08/10/2015, 14:37 WIB
PAYAKUMBUH, KOMPAS.com - Ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2015 kembali menyita perhatian publik Sumatera Barat (Sumbar). Penduduk di tanah Minang tersebut antusias menyambut kehadiran tamu-tamu spesial di wilayah mereka.

Seperti pada enam edisi sebelumnya, TdS kali ini kembali mengusung konsep sport and tourism. Event akbar ini bukan sekadar balapan sepeda, tetapi juga sarana promosi wisata alam dan budaya di Sumbar.

Sepanjang rute yang dilewati, para pebalap dimanjakan dengan pemandangan alam Sumbar. Selain itu, para pebalap dan tamu-tamu undangan juga dihibur dengan kesenian tradisional di setiap daerah.

Seperti yang terjadi pada etape kelima, Rabu (7/10/2015), penduduk Payakumbuh menampilkan tradisi leluhur mereka yang dinamakan Pacu Itiak alias Terbang Itik menjelang balapan berakhir di Ngalau Indah.

Permainan asli Payakumbuh ini menampilkan ketangkasan itik dalam beradu cepat satu sama lain. Tak heran, tradisi leluhur masyarakat Payakumbuh ini mengundang perhatian para penonton TdS.

"Saya berharap publik semakin mengenal apa itu permainan Pacu Itiak karena ini hanya ada satu-satunya di Indonesia," ucap Ketua Persatuan Pacu Pitiak wilayah Luwak Lima Puluah, YB Datuk Parmato Alam, kepada KompasTravel.

Jelang akhir acara, muda-mudi setempat juga tampil menghibur para tamu dengan tarian Katidian Tunggak. Berdasarkan sejarah, tarian ini menggambarkan keceriaan muda-mudi Payakumbuh.

"Payakumbuh merupakan bagian dari Tour de Singkarak 2015 yang cukup baik penyelengaaraannya. Saya harap event tahunan ini bisa lebih baik dari tahun ke tahun," ujar Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi. (Juara.net/Tulus Muliawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Juara.net
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com