"Saat ini kami sedang mempromosikan tarian 'Kamomose', tradisi mencari jodoh bagi kaum muda mudi di Buton Tengah masa lampau," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buton Tengah, Lukman, di Kendari, Sabtu (10/10/2015).
Menurut dia, 'komomose' dalam bahasa masyarakat setempat berasal dari kata 'komomo' dan 'poose ose'. 'Komomo' mengandung makna bunga yang sedang kuncup atau hampir mekar, sedangkan 'poose-ose' artinya berjejer secara teratur.
"Jadi, tarian 'komomose' adalah sebuah tarian tradisi di mana anak-anak gadis yang memasuki usia remaja duduk berjejer secara teratur lalu datang anak-anak muda laki-laki memandang dan memperhatikan gadis-gadis yang duduk berjejer tersebut," katanya.
Jika anak muda lelaki tertarik pada salah satu gadis yang duduk di arena tersebut, maka si pemuda akan mengisi baki yang disiapkan di depan si gadis kacang goreng. Namun, lanjut Lukman, jika ada di antara para pemuda yang tidak tertarik pada semua gadis berjejer, boleh tidak mengisi baki gadis siapa pun di dalam ajang tersebut.
"Biasanya, lelaki yang mengisi kacang goreng pada baki salah satu gadis, keluarga akan segera berkomunikasi dengan keluarga si gadis untuk melangsung pelamaran, selanjutnya ke pernikahan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.