Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Asap, Sektor Pariwisata Kayong Utara Terpengaruh

Kompas.com - 25/10/2015, 17:10 WIB
Dani Prabowo

Penulis

KAYONG UTARA, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan terjadi di tujuh provinsi di Sumatera dan Kalimantan. Musibah tersebut tak hanya menyebabkan terjadinya bencana asap yang berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada sektor pariwisata.

Salah satunya kawasan yang terdampak paparan asap yakni Pantai Datu, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Lokasi Pantai Datu tepatnya berada di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.

Kabupaten tersebut merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Ketapang tahun 2007 yang lalu. Untuk menuju ke sana, dibutuhkan waktu kurang lebih empat jam dari Kota Pontianak dengan menyusuri Sungai Kapuas Besar menggunakan speed boat.

Bupati Kayong Utara Hildi Hamid bercerita, biasanya banyak wisatawan lokal yang berkunjung ke pantai tersebut setiap akhir pekan. Namun, sejak musibah asap terjadi tiga bulan terakhir, kawasan pantai itu relatif sepi pengunjung.

"Menurun drastis ya. Biasanya kalau akhir pekan gini suka pada camping di pantai, tapi sekarang sudah mulai berkurang," kata Hildi saat berbincang dengan sejumlah awak media, Sabtu (24/10/2015).

Padahal, kata dia, rencananya kawasan tersebut akan digunakan sebagai lokasi Sail Karimata pada tahun depan. Melalui acara tersebut, diharapkan jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara akan naik. Sehingga mempengaruhi pendapatan asli daerah (PAD) tersebut.

Sejauh ini, ia menambahkan, dirinya telah menerima sejumlah laporan masyarakat yang mengidap penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Meski demikian, ISPA yang dirasakan masyarakat tidak separah yang dirasakan masyarakat kawasan lain yang terpapar asap secara langsung.

Lebih jauh, Hildi juga telah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara untuk meliburkan sekolah-sekolah apabila indeks standar pencemaran udara (ISPU) berada di atas ambang batas normal.

"Saya berikan kewenangan kepada kepsek untuk meliburkannya," ujarnya.

Hildi berharap agar musibah ini dapat segera berakhir. Sehingga masyarakat dapat berakitifitas secara normal kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com