Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Promosi Wisata Tak Bisa Seketika

Kompas.com - 26/10/2015, 09:35 WIB
CIREBON, KOMPAS.com - Hasil promosi wisata di luar negeri tidak bisa dilihat seketika karena butuh proses meyakinkan wisatawan bahwa destinasi di Indonesia sangat menarik untuk dikunjungi.

"Branding melalui promosi adalah sebuah investasi yang hasilnya tidak bisa dihitung secara linier. Tetapi semua negara melakukan itu dan ada strateginya karena karakter wisatawan setiap negara juga berbeda," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (25/10/2015).

Pada acara Sosialisasi Pemasaran Wisata Mancanegara itu, Pitana mencontohkan, walaupun angka kunjungan wisatawan tinggi tetapi Singapura, Korea dan Jepang terus melakukan promosi wisata ke negara lain untuk mengamankan angka kunjungan wisatawannya.

"Negara lain juga tidak bodoh mempromosikan negaranya dengan dana ratusan miliar. Semua ingin meningkatkan kunjungan wisatawan sebanyak-banyaknya," katanya.

Namun, Pitana menjelaskan biaya promosi ke luar negeri ada ukurannya yaitu sekitar dua persen dari pemasukan devisa wisatawan mancanegara.

Sebelumnya, Asdep Pengembangan Pasar Eropa Timteng Amerika dan Afrika, Nia Niscaya, menjelaskan pada Pameran Wisata Dunia (World Travel Market) di London, 2-5 November 2015, investasinya Rp 1,6 miliar dan paket wisata yang terjual menghasilkan Rp 954 miliar atau persentase promosi sekitar dua persen.

Demikian juga pada European International Business Travel Mart di Barcelona pada 17-19 November 2015 investasi promosi mencapai Rp 8,1 miliar dengan hasil mencapai Rp 4,2 triliun.

"Biaya promosi kita sangat efisien pada semua even promosi," katanya.

Nia menargetkan kunjungan wisatawan dari Eropa, Timteng, Amerika dan Afrika, pada tahun 2015 mencapai 1,67 juta orang.

Sampai Agustus 2015 sudah tercapai 858.000 wisatawan dengan lima negara teratas yaitu Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com