Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Pelancong, Banten Gelar "Gebyar Wisata Banten 2015"

Kompas.com - 05/11/2015, 08:19 WIB
SERANG, KOMPAS.com - Provinsi Banten melalui Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) akan menggelar pameran pariwisata dalam upaya menarik kunjungan wisatawan ke Banten.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banten, Ali Fadilah di Serang, Rabu (4/11/2015), mengatakan Gebyar Wisata Banten merupakan sebuah kegiatan pameran pariwisata unggulan Provinsi Banten.

Pameran wisata tersebut akan diikuti Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan beberapa Pemerintah Provinsi terutama anggota Mitra Praja Utama (MPU) dan Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Indonesia, perusahaan BUMN dan binaannya, perusahaan di bidang pariwisata dan usaha kerajinan.

"Gebyar Wisata Banten adalah wahana yang tepat sebagai sarana untuk mempromosikan potensi pariwisata Banten dan berbagai daerah lainnya di Indonesia," kata Ali Fadilah.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS Wisatawan menikmati panorama Pantai Ciputih di Desa Kertamukti, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, akhir Oktober lalu. Di Kecamatan Sumur yang termasuk wilayah Banten selatan itu terdapat beberapa pantai yang indah. Namun, jalan ke tempat tersebut, juga ke sejumlah tempat wisata Banten selatan, umumnya rusak.
Menurut dia, Gebyar Wisata Banten (GWB) 2015 akan digelar 5-8 November di Tangcity Mall Tangerang, Banten.

GWB bertujuan untuk meningkatkan daya tarik dan minat kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, selain itu sebagai ajang untuk mempromosikan obyek wisata budaya dan pariwisata Banten.

"Agenda ini upaya untuk memperkenalkan khazanah budaya dan pariwisata Banten ke masyarakat luas, terutama di luar Banten," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Promosi Disbudpar Banten, Dewi Utari menjelaskan, Gebyar Wisata Banten akan digelar berbagai acara, seperti Launching Banten Mice Forum (BMF) dan Indonesian Mice Outlook (IMO) atau forum pengelola industri pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran se-Banten.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS Beberapa wisatawan melewati permukiman di sela-sela perjalanan mengunjungi suku Baduy Dalam di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, akhir November 2014. Baduy Dalam sejak dulu memegang teguh adat, termasuk kearifan lokal yang tak lekang melewati zaman. Perjalanan itu membutuhkan kebugaran fisik karena wisatawan harus melewati sejumlah lembah dan bukit.
Selain itu akan digelar juga pameran produk dan industri pariwisata yang berasal dari Kementerian Pariwisata, lintas provinsi anggota MPU (Lampung, Banten DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB), Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Banten dan pameran foto ikon Banten.

"Kita juga akan menggelar Pameran Nominator dan Pembaca Nominator Festival Film Indoensia (FFI) 2015, penampilan fashion show Kang Nong Banten, penampilan seni budaya yang berasal dari Kabupaten dan Kota Se-Banten seperti Cilegon Etnic Carnival, Barongsai dan lainnya," kata Dewi.

Menurut Dewi, selain pameran pariwisata juga akan digelar Demo Culinary Session, diskusi tentang industri pariwisata dan menyambut FFI dalam rangka menumbuhkan kreatifitas sebagai brand budaya dan pariwisata Banten dengan tema "Bikin Film Yuuk".

"Acara selama 4 hari ini, kita menargetkan 20.000 pengunjung dari Banten, Jabodetabek dan Jawa Barat. Mereka berasal dari masyarakat umum, komunitas kreatif, asosiasi pariwisata dan lainnya," kata Dewi.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Para pemain debus tampil dalam Festival Debus Banten 2014 di kawasan Mercusuar, Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (23/8/2014). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Banten Beach Festival 2014 yang memasuki tahun kelima.
Sebelumnya, Gubernur Banten Rano Karno mengatakan Banten sebagai salah satu provinsi yang strategis karena memiliki letak geografis berbatasan langsung dengan Jakarta serta sebagai pintu gerbang arus lalu lintas Pulau Jawa dan Sumatera.

"Dengan mengkolaborasikan keragaman potensi serta pengemasan berbagai acara unggulan, merupakan strategi promosi inovatif yang akan menciptakan peluang-peluang pengembangan serta mendorong kreativitas budaya di kalangan masyarakat," kata Rano Karno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com