Sementara untuk tahun 2015 hanya sekitar Rp 1,15 triliun. Hal ini disampaikan Pitana saat berkunjung di Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (27/11/2015).
"Anggaran tahun depan akan mengalami kenaikan yang tinggi mencapai Rp 2,95 triliun. Setengah dari anggaran tersebut akan dialokasikan ke upaya branding pariwisata Indonesia," ujar Pitana.
Jika 50 persen dialokasikan ke fokus branding dengan seperti logo Wonderful Indonesia yang jadi branding pariwisata Indonesia dibuatkan logo dan ditempel di berbagai media seperti taksi, kereta api atau membuat spot iklan televisi yang menampilkan logo tersebut.
Selain alokasi diarahkan ke branding, 30 persen untuk advertising dan 20 persen untuk selling.
"Kenapa biaya branding lebih mahal? Karena untuk pasang iklan di televisi di luar negeri memang mahal. Kenapa untuk selling lebih murah? Karena selling adalah tugas swasta (pelaku pariwisata)," tambahnya.
Ke depan, tambah Pitana, dengan anggaran yang tinggi dan juga pemberlakuan bebas bisa, diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan setidaknya 15 persen. Lebih lagi untuk mencapai target kunjungan wisata sebanyak 20 juta orang pada tahun 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.