Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Kedungtumpang, Tenar berkat Medsos

Kompas.com - 03/12/2015, 09:01 WIB

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Informasi yang tersebar di berbagai layanan media sosial, seperti Facebook, Youtube, Twitter, Instagram, hingga pemberitaan media massa diyakini sebagai faktor utama pesatnya pertumbuhan kunjungan wisata ke Pantai Kedung Tumpang, Tulungagung, Jawa Timur.

"Kawasan ini mulai ramai dikunjungi wisatawan sejak diunggah ke berbagai media massa nasional maupun 'sosmed' (sosial media)," tutur Poit Hadi Wijaya, salah satu "boy wood", sebutan untuk para penjaga pantai, di sepanjang pesisir Pantai Kedung Tumpang, Senin.

Kendati belum ada survei atau kajian metodologis mengenai hal ini, lanjut Poit, kesimpulan itu mereka tarik berdasar sebaran asal wisatawan yang pernah singgah di kawasan pesisir yang terletak di Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban tersebut.

Tidak hanya didominasi turis domestik dari berbagai daerah di Jatim, Jateng, Jabar hingga luar Jawa, sejumlah wisatawan asing beberapa kali hadir ke Kedungtumpang sekedar membuktikan keelokan kolam air asin yang terbentuk secara alami di atas tebing batuan karang di pesisir pantai setempat.

Dalam sehari pada musim libur, lanjut dia, jumlah pengunjung ditaksir bisa mencapai 10 ribu orang lebih.

Sejumlah pengunjung dari Madiun, Surabaya, Malang, hingga Papua yang sempat berpapasan dengan koresponden Antara saat berkunjung ke obyek wisata tersebut juga mengakui bahwa mereka sempat melihat gambar atau tayangan video pendek destinasi wisata Kedung Tumpang di layanan media sosial.

Hanya beberapa yang mengaku mendapat informasi dari mulut ke mulut, namun juga sempat melakukan cek silang melalui tayangan film pendek yang diunggah di kanal Youtube, sebelum memutuskan berangkat ke kawasan pesisir Kedung Tumpang.

"Kami terbiasa melakukan penelusuran obyek-obyek wisata yang menarik dikunjungi dengan cara 'googling' (melakukan pencarian melalui perangkat situs pencarian google) atau melalui berbagai tayangan Youtube, termasuk saat mendapati obyek wisata baru Kedung Tumpang ini," tutur Ima, pengunjung asal Bogor, Jawa Barat.

Pantai Kedung Tumpang memiliki sedikitnya enam kolam air asing yang terbentuk secara alami akibat abrasi ombak yang menghempas tebing batuan karang yang memagari kawasan pesisir pantai itu selama beratus-ratus atau bahkan beribu-ribu tahun yang lampau.

Keenam titik kolam air asin alami itu oleh warga setempat secara turun-temurun telah diberi nama masing-masing, yakni Slender, Ngantal, kolam bidadari atau kedung dowo, kedung jani, kedung pawonan, serta kedung gede.

Dari enam titik kolam air asin alami itu, kolam bidadari atau kedung dowo, kedung pawonan serta kedung gede menjadi tempat paling difavoritkan wisatawan.

Selain keindahan panorama kolam-kolam kecil di antara batuan karang yang disertai deburan ombak besar memecah di tepian tebing, pengunjung juga berkesempatan mandi di tengah kolam, namun harus hati-hati karena pada waktu tertentu (terjadi air pasang), hempasan ombak bisa menghantam seluruh obyek wisata tersebut dengan ketinggian air mencapai 50 meter dari permukaan laut saat kondisi surut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com