Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Masa Depan Indonesia, Ini Alasannya...

Kompas.com - 14/12/2015, 10:35 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pariwisata dianggap menjadi masa depan Indonesia. Hal itu disebutkan oleh salah satu narasumber "Nangkring" Indonesia Juara Pariwisata, Cahyo Alkantana di acara Kompasianival 2015 di Gandaria City, Jakarta, Minggu (13/12/2015).

"Masa depan Indonesia adalah pariwisata karena hutan-hutan kita sudah habis," kata Cahyo.

Ia mengatakan pariwisata akan lebih ramah lingkungan daripada industri lain seperti minyak dan gas. Laki-laki yang juga pegiat selam ini menyebutkan juga masyarakat yang ia temui juga lebih memilih industri pariwisata daripada industri lain.

"Contohnya masyarakat di Gunungkidul ditawari kerja di bidang semen karena wilayah kapur tapi mereka lebih memilih industri pariwisata," jelas Cahyo.

Cahyo menambahkan jika pilihan industri semen akan merusak lingkungan dan lama kelamaan akan ditinggalkan perusahaan. Sementara jika industri pariwisata akan tetap berkelanjutan selama wisatawan datang.

"Jadi masyarakat di sana, lebih memilih pariwisata karena lebih menguntungkan dalam jangka panjang," sebut laki-laki yang dikenal sebagai pembawa acara sebuah acara petualangan di KompasTV, Teroka.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/6/2015).
Deputi Pengembangan Pasar Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Eko Astuti mengatakan jika industri pariwisata pada tahun 2020 memang diproyeksikan akan lebih berkontribusi dibandingkan industri lain seperti minyak dan gas bumi.

Menurut Esthy, industri pariwisata pada dasarnya bersifat jasa dan ramah lingkungan. "Ini jadi tantangan kita. Jadi semakin dilestarikan semakin menguntungkan," ungkapnya.

Kompasianival adalah acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Kompasiana. Di acara yang bertema "Indonesia Juara" ini, terdapat beberapa acara yang diisi oleh komunitas Kompasiana, stan makanan, dan juga acara-acara talkshow lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com