Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lewatkan Tiga Festival Unggulan Banyuwangi

Kompas.com - 26/01/2016, 14:07 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari puluhan festival yang akan diselenggarakan di Banyuwangi, ada tiga festival yang menjadi unggulan. Festival tersebut dipandang sebagai festival yang paling banyak mengundang wisatawan baik domestik maupun asing.

“Ketiga festival tersebut merupakan skala besar, dan dipastikan hotel-hotel penginapan penuh menjelang digelarnya festival," ujar MY Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwngi, saat dihubungi KompasTravel, Senin (25/1/2016).

Sebelumnya Bramuda menyebutkan ada lebih dari 35 festival di tahun 2016. "Bisa jadi 40 atau 45, tergantung tradisi dan kebudayaan lokal itu sendiri,” ungkapnya.

Menurut Bramuda, ada beberapa festival yang menjadi unggulan, yaitu Festival Gandrung Sewu, International Tour de Banyuwangi Ijen, dan Banyuwangi Ethno Carnival yang biasa disebut BEC.

KOMPAS/ADI SUCIPTO Upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam melestarikan gandrung dimulai dengan mengenalkan tari gandrung. Sebanyak 1.053 penari gandrung dilibatkan dalam paju gandrung sewu di pantai Boom Banyuwangi Jawa Timur pada Sabtu (23/11/2013) lalu artinya ada 2056 penari termasuk 1053 penari paju.
Ia menjelaskan International Tour de Banyuwangi merupakan acara balap sepeda tingkat internasional. Acara ini digelar selama satu minggu.

“Saat Tour de Ijen itu banyak sekali turis-turis yang menginap berhari-hari, empat sampai enam hari di Banyuwangi untuk melihat balapan. Oleh karena itu banyak keuntungan yang didapat masyarakat, di samping itu juga kita selalu menyuguhkan kebudayaan-kebudayaan asli selama mereka di Banyuwangi," ujar Bramuda.

SedangkanGandrung Sewu merupakan festival tarian masal. Ada ratusan penari terlibat dalam festival ini.

“Acara ini merupakan tarian masal, yang melibatkan banyak orang. Tentunya wisatawannya pun banyak. Karena bukan hanya tarian, namun ada arak-arakan, budaya khas seperti barong,” tutur Bramuda.

KOMPAS.com / IRA RACHMAWATI Model menampilkan parade kostum dengan tema 'The Usingnese Royal Wedding' pada Banyuwangi Ethno Carnival 2015 di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (17/10/2015). Karnaval memadukan modernitas dengan seni tradisional ini dibagi tiga sub tema, yaitu Sembur Kemuning, Mupus Braen Blambangan, dan Sekar Kedaton Wetan.
Sementara Banyuwangi Ethno Carnival merupakan pawai, penampilan, dan pameran budaya-budaya terbaik asli Banyuwangi.

“Banyak sekali yang ditampilkan nanti di Banyuwangi Ethno Carnival. Karena merupakan budaya terbaik yang ditampilkan, tentunya berasal dari adat kebudayaan masyarakat asli Banyuwangi sendiri,” kaya Bramuda.

Tour de Banyuwangi Ijen akan diselenggarakan bulan Mei. Sedangkan Banyuwangi Ethno Carnival akan berlangsung pada Bulan Oktober dan Festival Gandrung Sewu akan berlangsung pada November.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com