Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garebek Sudiro Perlu Promosi

Kompas.com - 01/02/2016, 17:32 WIB
SOLO, KOMPAS - Pemerintah Kota Solo meminta Kementerian Pariwisata membantu mempromosikan acara budaya Garebek Sudiro yang digelar setiap tahun menjelang tahun baru Imlek di wilayah itu. Tujuannya agar Garebek Sudiro bisa menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara.

Permintaan itu disampaikan Penjabat Wali Kota Solo Budi Yulistianto dalam pembukaan karnaval budaya Garebek Sudiro di Solo, Minggu (31/1/2016).

Ia mengatakan, dengan bantuan promosi Kemenpar, Garebek Sudiro diharapkan tak hanya menjadi acara budaya tingkat Kelurahan Sudiroprajan dan Kota Solo, tetapi juga menjadi kegiatan pariwisata nasional dan internasional.

”Garebek Sudiro ini merupakan bentuk manifestasi budaya masyarakat Solo, khususnya Kelurahan Sudiroprajan dalam membangun wilayah menjadi kawasan wisata di tengah harmonisasi perbedaan (etnik),” katanya.

Garebek Sudiro digelar warga Kelurahan Sudiroprajan yang didukung Pemerintah Kota Solo. Tahun ini merupakan penyelenggaraan kesembilan kali.

Selain karnaval budaya, dalam Garebek Sudiro juga diadakan wisata perahu hias di Kali Pepe pada 28 Januari-7 Februari, pergelaran wayang kulit, dan pesta kembang api pada malam pergantian tahun baru Imlek yang digelar bersama dengan panitia Imlek Solo.

Ribuan warga Solo dan sekitarnya memadati kawasan Pasar Gede menyaksikan karnaval budaya Garebek Sudiro, Minggu. Karnaval diikuti 54 kelompok kesenian, antara lain menampilkan atraksi seni barongsai dan liong.

Selain itu, mengirab kue keranjang yang ditata dengan miniatur Pasar Gede dan Kelenteng Tien Kok Sie, Solo. Kue keranjang itu kemudian diperebutkan warga.

Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata, Esti Reko Astuti berjanji akan bantu mempromosikan Garebek Sudiro sehingga bisa mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara ke Solo.

Menurut dia, Garebek Sudiro merupakan atraksi budaya yang berpotensi sebagai daya tarik pariwisata.

”Garebek Sudiro mengandung nilai budaya yang kuat, yaitu terjadinya akulturasi budaya warga Tionghoa dan Jawa. Ini patut dilestarikan dan jadi aset budaya untuk dipromosikan agar menarik wisatawan,” ujar Esti.

Ketua Panitia Garebek Sudiro Debora Septi Ana mengaku, Garebek Sudiro menjadi wahana interaksi budaya dan ajang membangun keharmonisan sosial masyarakat Solo. (RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com