Sejumlah prajurit TNI, masyarakat sipil sedang menyantap kenikmatan soto yang paling populer di bekas kota migas itu. Seluruh meja bangunan berbentuk rumah dan toko (Ruko) dua muka itu penuh.
Sesekali tawa pecah antara pengunjung. Belasan pekerja sibuk melayani pesanan pengunjung. Soto di sini tersedia dari daging ayam dan sapi. Namun, yang paling digemari adalah paru. “Parunya sudah habis Pak," sebut seorang pelayan kepada pengunjung.
"Hanya tersisa dagingnya saja," sambungnya.
Selain soto, warung itu juga menyediakan pecal dan lontong. Silakan datang sejak pukul 10.00 WIB hingga malam hari. Warung ini siap memanjakan lidah Anda. Kenikmatan lainnya, peyek udang dan pergedel.
Cabai rawit yang sudah dihancurkan tersaji di atas meja. Jika kurang pedas, silakan menambah cabai sesuai selera Anda. “Rasanya nikmat. Kuah sotonya tidak terlalu lemak dan gurih,” sebut Muhammad Nur Furqan, salah seorang pengunjung.
Selain itu, daging yang disajikan empuk dan gurih. Jika datang siang hari, maka sangat sulit menemukan lokasi parkir kendaraan.
Tampaknya, pekerja di warung ini sangat sigap memperhatikan meja. Bahkan pro-aktif menanyakan keinginan pengunjung.
Soto Riendang buka sejak puluhan tahun lalu. Soto ini mengiringi perjalanan Kota Lhokseumawe yang terus berubah.
Nah, jika ingin menikmati soto itu, silakan datang sebelum pukul 12.00 WIB. Agar Anda mudah mendapatkan tempat duduk di dalamnya. Selamat menikmati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.