"Tradisi serta legenda ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Tionghoa di Kota Palembang, luar kota hingga luar negeri," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camalyn Sinaga dalam siaran pers yang diterima KompasTravel di Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Dikutip dari Antara, Ketua Panitia Penyelenggara Cap Go Meh 2015 Candra Husin di Palembang mengatakan tradisi mencari jodoh di balik perayaan Cap Gomeh telah berlangsung sejak 300 tahun silam.
Candra menuturkan, zaman dulu anak perempuan tidak boleh keluar rumah. Hanya saat perayaan Cap Go Meh mereka baru diizinkan bertemu dengan anak laki-laki untuk saling mengenal.
Untuk memeriahkan perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memasang sebanyak 2.000 lampion yang mengelilingi Pulau Kemaro. Stan-stan untuk pedagang juga ikut didirikan.
Stan-stan itu digunakan pedagang untuk menjual makanan, pernak-pernik aksesoris, mainan anak-anak hingga baju yang bergambar Pagoda Pulau Kemaro.
Adapun wisatawan luar negeri yang diperkirakan akan hadir di Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro mendatang berasal dari China, Malaysia, Singapura dan Hongkong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.