Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Manusia, Motor Pun Mendaki Gunung Papandayan

Kompas.com - 23/02/2016, 15:24 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KEPULAN asap dari kawah Gunung Papandayan masih terus keluar dari balik celah bebatuan pada Sabtu (20/2/2016) pagi. Suara gas belerang yang menyembur keluar berbarengan dari kepulan asap tersebut.

Di tempat kaki berpijak, sekitar 500 meter dari titik awal pendakian di Camp David, terdengar suara mesin motor yang meraung-raung dari kejauhan. Suaranya semakin dekat ketika mata belum mengintip ke belakang.

Kira-kira 100 meter di belakang, suara knalpot motor semakin bising. Ketika menghadap ke belakang, motor itu terlihat berusaha untuk mendaki jalur pendakian selepas titik awal di Camp David.

Suara raungan mesin motor dan knalpot motor terus membayangi setiap orang yang mendaki Gunung Papandayan. Medan pendakian yang berbatu dan tanah yang turun dan menanjak terjal juga terus dilahap oleh pemotor. (Baca: Garut Kembangkan Situ Cangkuang sebagai Wisata Budaya)

Hal itu KompasTravel rasakan ketika mendaki Gunung Papandayan Sabtu lalu. Di sela-sela pendakian, pendaki kadang harus berbagi jalur dengan para pemotor untuk memberikan kesempatan lewat.

Seorang pengendara motor yang KompasTravel temui di pos pemeriksaan sebelum menuju Pondok Salada, Ica (45) mengatakan motor-motor yang berlalu lalang di Gunung Papandayan adalah milik warga sekitar. Warga-warga sekitar memanfaatkan motor sebagai alat transportasi di gunung.

“Naik motor di Papandayan untuk ambil hasil berkebun, membawa barang jualan, evakuasi pendaki yang sakit, dan juga untuk melakukan jasa porter pendakian,” jelas Ica yang berasal Desa Kramat Wangi. (Baca: Tarik Wisatawan, Garut Dirikan Desa Wisata Batu Akik)

KOMPAS.com/Tri Wahyuni Pemandangan Gunung Papapandayan dari kaki gunung.
Ia mengatakan selain warga-warga kaki Gunung Papandayan yang mengendarai motor, terdapat pula komunitas motor trail yang juga berkeliaran di medan pendakian. Komunitas-komunitas tersebut menurutnya, berasal dari sekitar Garut misalnya Bandung dan Pengalengan.

Motor-motor yang mendaki Gunung Papandayan rata-rata telah dimodifikasi sesuai dengan medan pendakian yang berbatu dan tanah gembur. Ica mengatakan beberapa motor milik warga telah dipasangkan ban “pacul” dan juga ditambah rantai yang melingkari ban.

Pantauan KompasTravel, motor-motor warga maupun komunitas pencinta motor trail bisa mencapai tempat kemah pendaki di Pondok Salada di ketinggian 2.268 meter di atas permukaan laut.

Suara-suara knalpot motor dengan kecepatan empat langkah maupun dua langkah terdengar di sepanjang jalur pendakian Gunung Papandayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com