Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengantar Kembali Sang Naga Menuju Kayangan

Kompas.com - 23/02/2016, 21:19 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com — Hujan rintik yang turun menjelang sore itu membasahi komplek pemakaman Tionghoa milik Yayasan Bhakti Suci. Ratusan orang yang tumpah ruah sejak pukul 13.00 pun tak beranjak dari komplek pemakaman yang terletak di Jalan Adisucipto tersebut.

Hujan tak mampu menghalangi antusiasme masyarakat datang ingin menyaksikan akhir dari perhelatan panjang perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2567. Puncaknya, prosesi ritual pembakaran naga yang dilakukan masing-masing yayasan, tepat di hari ke-16 penanggalan Imlek yang jatuh pada Selasa (23/2/2016).

Sebelum dibakar, naga yang pada hari ke-13 Imlek sudah menjalankan ritual buka mata tersebut melakukan penghormatan terakhir di wihara. Usai melaksanakan ritual buka mata, dipercaya naga tersebut hidup dan layak dipertunjukkan kepada masyarakat, sembari menolak bala dan diharapkan memberi hal yang positif bagi manusia.

Hari ini, Selasa (23/2/2016) delapan replika naga dari berbagai yayasan tersebut melaksanakan ritual tutup mata dan bakar naga. Pada hakekatnya, ritual bertujuan untuk mengembalikan roh naga yang berada di dalam replika kembali menuju kayangan.

Seperti yang diungkapkan budayawan Tionghoa Kalbar, Xaverius Fuad Asali, tidak mungkin naga tersebut terus-menerus berada di dunia usai ritual buka mata. Salah satu cara mengembalikan naga tersebut menuju kayangan kembali ke dunia asalnya harus dibakar.

“Jadi kan tidak mungkin dia berada di dunia terus, makanya harus dibakar, itu cara mengembalikan dia ke dunia asalnya,” ungkap Asali.

KOMPAS.com / YOHANES KURNIA IRAWAN Prosesi ritual pembakaran naga tepat di hari ke-16 penanggalan Imlek, di Pontianak, Selasa (23/2/2016). Ritual ini merupakan akhir dari perhelatan panjang perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2567.
Tak hanya sekedar menyaksikan ritual. Masyarakat yang rela berdesak-desakkan tersebut juga berupaya mengambil jenggot maupun sisik naga, sebelum terbakar dan menjadi abu.

Bahkan, abu bekas pembakaran diperebutkan dan dibawa pulang, dengan harapan membawa manfaat, mengusir roh jahat, dan mendatangkan keberuntungan.

Ketua Panitia Perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2567, Sugioto mengungkapkan, delapan naga tersebut dibakar dalam lokasi yang sama. Sedangkan sisanya dibakar dimasing-masing wihara tempat naga tersebut ritual buka mata.

"kegiatan hari ini berjalan lancar, aman dan tertib sesuai dengan apa yang direncanakan," kata pria yang akrab disapa Rico ini.

Secara pribadi, Rico mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kalbar, khususnya Kota Pontianak, wisatawan, tamu, media cetak dan elektronik yang sudah sangat mendukung acara ini.

“Terima kasih kepada semua. Ini bentuk kebersamaan kita dalam mendukung acara ini,” ungkap Rico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com