CANDA dan tawa melengkapi aktivitas puluhan warga Kampung Adat Prai Ijing, Kecamatan Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (14/2/2016) pagi.
Keceriaan itu terjadi saat mereka bergotong royong membongkar salah satu rumah adat milik warga.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Menenun, salah satu aktivitas warga Kampung Adat Prai Ijing, Kecamatan Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Gotong royong dan saling membantu masih terasa kental di kampung itu.
Di rumah-rumah lain, kaum perempuan dan anak beraktivitas seperti biasa. Menumbuk gabah, memasak, memanen jagung, dan menenun kain menjadi pemandangan sehari-hari.
Sementara anak-anak bermain kelereng di depan rumah di antara kubur batu leluhur mereka.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Kubur batu di Kampung Adat Prai Ijing, Kecamatan Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Di kampung itu, semua rumah warga berupa rumah panggung. Rumah dibangun dari kayu dan bambu dengan atap alang-alang kering. Saat ini, sepuluh rumah warga sedang direnovasi.
Atap rumah yang mulai bocor serta kayu dan bambu yang lapuk menjadi alasan renovasi.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Istirahat minum air disela-sela membangun rumah oleh warga Kampung Adat Prai Ijing, Kecamatan Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Ya, seperti rumah warga yang mulai dibongkar secara gotong royong untuk dibangun kembali.
Rumah tradisional dengan hiasan tengkorak kerbau dan rahang babi yang tetap dipertahankan itu menjadi tanda masih dipeliharanya adat Sumba. (Wisnu Widiantoro)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.