Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peti Mati hingga Kopi, Suvenir Khas Toraja di ITF

Kompas.com - 26/02/2016, 18:06 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam suvenir khas Tana Toraja, Sulawesi Selatan, seperti tenun, kopi, ukiran, hingga peti Toraja, terpampang di salah satu stan Indonesia Travel Fair 2016 (ITF). Jadi, jika Anda belum punya kesempatan ke Toraja bisa datang ke ITF.

ITF 2016 berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), 26-28 Februari 2016. Selain terdapat beragam stan yang menawarkan paket wisata, juga terdapat stan yang menjual suvenir khas daerah. Salah satunya daerah Tana Toraja.

(Baca juga: Berburu Beragam Promo Wisata Nusantara di ITF)

Adalah Nina Djalulu dari Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) yang membuka usaha khas Tana Toraja di ITF 2016.

"Sebagai darah Toraja, saya mencintai budaya Tana Toraja. Harusnya Toraja punya kesempatan seperti Bali. Namun, belum banyak yang mau mempromosikan, bukan hanya ada upacara adat saja, tapi ada tenun, keindahan alamnya, kesenian musik pompang, kuliner, dan rumah adat," ujarnya kepada KompasTravel di pameran ITF, Jumat (26/2/2016).

Beragam barang kerajinan hingga panganan khas Tana Toraja dapat Anda dapatkan di sini. Misalnya ukiran kayu, dari mulai ukuran 40 centimeter seharga Rp 950.000, hingga 2 meter seharga Rp 17 juta. Ukiran terbesar sendiri memiliki 91 jenis ukiran asli Toraja.

Sementara untuk kain tenun, ada beragam ukuran dan motif. Misalnya ukuran dua meter dibandrol mulai Rp 160.000 hingga Rp 500.000 per potong. Ada pula kain tenun yang sudah dibuat menjadi busana dan tas. Tersedia dari kualitas medium hingga premium yang dikombinasikan dengan kulit asli.

Selain itu, di tenant ini ada suguhan kopi dan kue khas Toraja. Kue yang disuguhkan seperti kue depatori yang manis bertabur wijen juga bisa dicoba oleh pengunjung.

(Baca juga: Mau "Traveling" Tapi Kantong Kempis? Ini Solusinya...)

Di pojokan terpampang peti yang dibalut ukiran ayam khas Toraja. Peti tersebut biasanya digunakan sebagai tempat menyimpan mayat leluhur sebelum diupacarakan.

Namun, Anda bisa menggunakannya sebagai dekorasi atau tempat penyimpanan barang. Nina sendiri mengakui dirinya memang terpanggil untuk melestarikan budaya tanah kelahirannya tersebut.

Bersama suaminya yang juga asli Toraja, ia giat mempromosikan beragam keistimewaan Tana Toraja. Ia berharap dari berjualan barang-barang tersebut bisa sambil mempromosikan pariwisata Toraja sehingga nantinya pembeli dapat tertarik untuk mengunjungi Tana Toraja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com