Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Terkesan dengan Ambon

Kompas.com - 01/03/2016, 09:06 WIB
AMBON, KOMPAS - Kapal pesiar Artania berbendera negara Bermuda menyinggahi Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Ambon, Maluku, Minggu (28/2/2016), dengan membawa 1.200 turis asing dan anak buah kapal. Mereka terkesan dengan penyambutan Pemerintah Kota Ambon.

Para wisatawan yang didominasi warga Jerman itu disambut dengan suguhan musik tradisional kolaboratif totobuang dan tifa berpadu hadrat. Totobuang dan tifa dimainkan pemuda Kristen, sedangkan hadrat oleh pemuda Islam.

Sejumlah wisatawan mengaku senang menyaksikan pertunjukan itu. Menurut mereka, ini penyambutan paling meriah di lebih kurang 20 negara yang telah mereka singgahi.

”Bagus, bagus,” ujar beberapa wisatawan sambil bertepuk tangan. Berapa reporter perjalanan pun mengabadikan momen itu.

”Penyambutan yang unik karena ada kolaborasi antara Muslim dan Kristen. Ini kolaborasi yang indah dan tidak ada di tempat lain di dunia,” kata Nicholas (51), warga Jerman.

Ia tahu sedikit tentang Maluku dan Ambon yang pernah dilanda konflik sosial bernuansa agama belasan tahun silam.

Ambon menjadi tempat kedua di Maluku yang disinggahi kapal dengan panjang 230,62 meter itu. Sebelumnya, Sabtu pekan lalu, kapal itu singgah di Kepulauan Banda Naira sekitar enam jam.

Kapal dengan bobot mati 44.656 gros ton (GT) itu memulai perjalanan dari Genoa, Italia, pada tanggal 22 Desember 2015. Setelah keluar dari Ambon pukul 19.00 WIT, kapal buatan tahun 1984 yang dinakhodai Kapten Morten Hansen itu berlayar menuju Filipina dan sejumlah negara lain.

Staf Ahli Wali Kota Ambon Bidang Ekonomi Pieter Ohman, yang menyambut kedatangan turis asing, meminta kepada para wisatawan agar mengabarkan tentang apa yang mereka lihat di Ambon dan Maluku kepada dunia.

Kehadiran kapal pesiar itu juga menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat luar terhadap Maluku sudah pulih.

Pada tahun 2015, dua kapal pesiar juga menyinggahi Ambon, yakni L’Austral du Ponant asal Perancis dan Albatros asal Jerman. L’Austral membawa 340 penumpang beserta anak buah kapal, sedangkan Albatros membawa 698 orang. Wisatawan berasal dari berbagai negara.

Pieter mengatakan, pariwisata menjadi andalan Ambon. Tahun lalu, pemerintah mempromosikan potensi pariwisata Ambon ke semua provinsi di Indonesia dan beberapa negara yang dikemas dalam paket Mangente Ambon. Tujuannya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Ambon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com