Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operator Wisata Johor Bahru "Famtrip" ke Sleman

Kompas.com - 03/03/2016, 17:30 WIB
SLEMAN, KOMPAS.com - Sebanyak 16 operator wisata asal Johor Bahru, Malaysia, tertarik dengan sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, setelah beberapa waktu lalu mengeksplorasi obyek-obyek wisata unggulan.

"Mereka begitu antusias mengikuti program 'familiarization trip' yang diselenggarakan KJRI Johor Bahru Malaysia bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Ayu Laksmidewi di Sleman, Kamis (3/3/2016).

Menurut dia, 16 operator wisata Johor Bahru Malaysia tersebut didampingi Konsul Bidang Ekonomi KJRI Johor Bahru Iwa Mulyana dan seorang stafnya Dolly Prima.

"Program famtrip tersebut efektif untuk memperkenalkan destinasi wisata secara detail dan mendalam kepada para peserta. Dalam hal ini peserta dapat melihat, mengalami dan melakukan paket yang ditawarkan," katanya.

Ayu memaparkan, di Desa Wisata Pentingsari selain mengeksplorasi potensi yang ada para peserta juga sempat belajar membuat anyaman wayang suket dan anyaman janur.

KOMPAS.COM/WIJAYA KUSUMA Jelajahi volcano tour dengan trail di Desa Kinahrejo yang berada di Umbulharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Saat berkunjung ke Merapi Farma Herbal para peserta dapat membuat sendiri jamu instan dan hasilnya dibawa pulang sebagai oleh-oleh yang dibuatnya sendiri.

"Pengalaman seperti ini yang menjadikan wisatawan berkesan," katanya.

Ayu mengatakan, di sisi lain program famtrip yang dikemas secara sinergis dari beberapa instansi terkait di Kabupaten Sleman sepertinya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu, Dinas Perindagkop dan Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan dan "stakeholder" pariwisata di Sleman tersebut dapat menampilkan potensi Sleman yang beragam.

"Tidak hanya sebatas pada potensi pariwisata tetapi juga potensi UMKM dan pertanian," katanya.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mengendarai mobil jip saat mengikuti wisata lava tour di kaki Gunung Merapi, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (17/5/2013). Wisata mengunjungi daerah bekas aliran lava erupsi Merapi ini dipungut biaya Rp 300.000 - Rp 500.000 per trip.
Menurut Ayu, melalui famtrip yang melibatkan operator wisata Johor Bahru tersebut diharapkan ke depan mereka akan dapat menjual destinasi wisata Sleman kepada masyarakat Malaysia.

"Selain itu diharapkan pula ada keberlanjutan program kerja sama antara KJRI Johor Bahru Malaysia dengan Pemkab Sleman maupun antara operator wisata Johor Bahru dengan operator wisata di Sleman," katanya.

Ayu menyebutkan, salah satu peserta Kenny Ngi mengungkapkan ketertarikannyaa terhadap destinasi wisata Sleman yang menurutnya potensial untuk dijual kepada wisatawan asal Malaysia.

Bahkan ia mengatakan paket wisata dua hari tiga malam dinilai masih terlalu pendek untuk pangsa wisatawan Malaysia.

TRIBUN JOGJA/HAMIM THOHARI Soto Bathok Mbah Katro di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta yang semerbak kaldu sapi dan taburan daun seledri. Disajikan di dalam tempurung kelapa lengkap dengan lauk pauknya
"Kenny mengusulkan pelaku wisata di Sleman menjual paket wisata paling tidak selama lima hari empat malam dengan sekaligus mengakomodasi destinasi yang berada di kabupaten/kota di sekitar Sleman," ujarnya.

"Selain destinasi wisata alam sepertinya kawasan lereng Merapi, destinasi wisata religius dan wisata pendidikaan sangat diminati wisatawan Malaysia," tambah Ayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com