Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adat Matano Galampa di Buton Potensial Menarik Wisatawan

Kompas.com - 09/03/2016, 06:23 WIB
Defriatno Neke

Penulis

SUARA nyanyian yang didendangkan beramai-ramai pemuka tokoh adat terdengar dari baruga atau tempat budaya dan adat desa. Seorang laki-laki yang mengenakan jubah adat buton, bergerak menari dengan lembut mengikuti irama gong dan gendang.

Laki-laki yang merupakan pemuka adat desa ini sedang menarikan tarian tradisional untuk melaksanakan adat Matano Galampa yang dilakukan warga Desa Wabula, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara setiap tahunnya.

“Matano Galampa ini bahasa daerah, yang artinya kita mengungkap rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki kepada desa ini,” kata Tetua Adat Desa Wabula, La Taiso, Senin (7/3/2016).

Tanpa mengenal lelah, para tokoh adat secara bergantian menari dengan menggunakan alat musik tradisional. Tarian tersebut dilakukan selama tiga malam berturut-turut tanpa mengenal lelah.

“Memang adat Matano Galampa kita banyak dilakukan tarian tradisional,” ujarnya.

Seorang tokoh adat desa lainnya, La Gapu, juga mengatakan, selain mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan, Matano Galampa, juga merupakan tanda bila alat musik tradisional seperti gendang, gong dan lainnya mulai disimpan di rumah tetua adat.

“Alat musik ini disimpan, tidak boleh dimainkan sama warga desa. Biar ada yang lakukan perkawinan, atau ada pejabat yang mau datang, musik tradisional tidak boleh dimainkan di desa ini. Alat musik ini boleh dimainkan saat pesta kampung di bulan 7 nantinya,” ucap La Gapu.

Ia menambahkan, dalam adat kali ini selain dilakukan tarian Linda juga dilakukan tarian Pajoge, dan tarian Panore dengan menggunakan senjata tajam. Warga desa dengan antusias menyaksikan pertunjukan tarian Panore.

Sementara itu, Bupati Buton Umar Samiun, yang turut menghadiri acara adat Matano Galampa, mengatakan, pelaksanaan adat di Desa Wabula masih tetap dipelihara dengan baik.

“Dengan adanya adat begini, ini bisa dapat menarik para wisatawan yang datang kemari,” katanya.

Umar menambahkan, ke depannya, Desa Wabula akan menjadi tempat destinasi wisata di Kabupaten Buton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com