Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lengket Bersama Jenang

Kompas.com - 11/03/2016, 14:22 WIB
”Jenang itu dari makanan sesaji menjadi siap saji. Misalnya jenang suran, itu tetenger datangnya Sura. Tapi, kalau masyarakat senang, tidak apa-apa disajikan di luar Sura, boleh saja,” ujar Dipokusumo.

Ada pula jenang graulan yang dibuat untuk anak yang baru mulai tumbuh gigi. Jenang ini berbahan tepung ketan, gula merah, pandan, jagung manis, dengan siraman santan.

”Maknanya agar gigi anak dapat tumbuh dengan baik. Jenang ini sekarang sudah jarang dibuat,” kata Sriyati dari tim penggerak PKK Kelurahan Panularan.

Sementara kreativitas tim PKK Semanggi melahirkan jenang sambal bledek. Bisa ditebak rasanya sungguh pedas menggelegar bagai tersambar bledek (halilintar).

”Bahan dari beras. Kuahnya dibuat dari bumbu tauco, diberi ikan tuna dan udang,” kata Ny Hendra dari tim PKK Semanggi.

Di luar Solo, ada bubur dari 15 daerah lain, di antaranya Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, dan Papua.

Jenang disiapkan oleh pelajar dan mahasiswa yang sedang menempuh studi di Solo. Kepulauan Riau menyajikan jenang instan pecah mutiara dari sagu mutiara. Bubur berasa manis ini biasanya dihidangkan saat berbuka puasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com