Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HPI Sulut Bekali Pemandu Wisata dan Fotografer Gunung Api

Kompas.com - 17/03/2016, 21:39 WIB
TOMOHON, KOMPAS.com - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulawesi Utara membekali pemandu wisata dan fofografer gunung api, Jumat (18/3/2016), terkait dengan pengembangan kepariwisataan di daerah itu.

"Kota Tomohon telah menjadi salah satu destinasi wisata bagi jutaan komunitas pecinta gunung berapi dunia. Karena itu peningkatan kapasitas pemandu dan fotografer gunung api menjadi salah satu kunci pengembangan pariwisata di daerah ini," kata Divisi Humas HPI Sulut, Rey Mawikere di Tomohon, Kamis (17/3/2016).

Tomohon, menurut Rey, kaya potensi pariwisata alam, pegunungan, wisata bunga, danau, hutan, dan petualangan, serta gunung api.

"Sehingga lonjakan wisatawan harus ditunjang dengan sumber daya manusia yang diberi tanggung jawab sebagai pemandu ataupun fotografer," katanya.

TRIBUN MANADO/FINNEKE WOLAJAN Wisatawan berpose di bibir kawah Gunung Mahawu di Tomohon, Sulawesi Utara.
Peningkatan kapasitas sumber daya pariwisata itu akan menghadirkan Dr Inggrid Smed (ahli geologi dari Belgia) dan Adi Susanto (Ketua Organisasi Ekspedisi Gunung Api bagi penjelajahan gunung api di Indonesia).

Langkah itu, lanjut Rey, juga untuk mengantisipasi kunjungan para pendaki dan peneliti gunung api dari berbagai penjuru dunia yang jumlahnya jutaan orang.

"Ini adalah potensi penting dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan dan pariwisata karena dampak luas bagi perekonomian masyarakat. Diharapkan juga memberikan dampak luas bagi pariwisata di Sulawesi Utara," Ujar Rey.

Rey berharap, momentum seperti itu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pemuda-pemudi untuk mengembangkan diri sebagai pemandu wisata ataupun fotografer.

TRIBUN MANADO/FINNEKE WOLAJAN Pesona Danau Linow di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Satu satu anggota HPI Tomohon, Djufry Rorong, mengatakan Kota Tomohon merupakan daerah tujuan wisata dan fotografi gunung api.

"Kota berpenduduk lebih dari 100 ribu jiwa ini memiliki Gunung Api Lokon dan Gunung Api Mahawu, serta memiliki pusat pengamatan. Tidak sedikit wisatawan nusantara dan mancanegara datang ke tempat ini untuk memperoleh informasi terkini tentang aktivitas kegunungapian," kata Djufry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com