Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiyanto Haditanojo, Penyelamat Penyu dari Banyuwangi

Kompas.com - 23/03/2016, 07:15 WIB
Jika pada malam hari mereka berpatroli, pagi hingga sore hari mereka mendatangi perkampungan dan sekolah-sekolah untuk menyosialisasikan tentang keberadaan penyu yang terancam.

Aula kelurahan, masjid, dan warung kopi menjadi tempat mereka merangkul warga dan anak-anak sekolah untuk peduli terhadap penyu.

Hingga kini, Wiwid masih bergerilya mengajak warga untuk menyelamatkan penyu. Kamis (17/3/2016), misalnya, ia mendatangi sekolah-sekolah untuk mengenalkan kecintaan kepada penyu dan mengajak anak-anak ikut melestarikannya.

Kepada anak-anak, ia menerangkan keberadaan penyu yang kian hilang. Penyu yang mendarat ke pantai kian sedikit karena regenerasi hampir terputus akibat perburuan telur penyu.

”Sekitar 20 tahun lalu, mudah sekali melihat penyu bertelur. Kini susah. Bisa terbayangkan akibat perburuan telur penyu,” ujarnya.

Jatuh-bangun

Wiwid punya kecintaan luar biasa terhadap penyu. Kecintaannya berawal dari seekor penyu yang ia selamatkan saat terjaring jala nelayan.

Gerakan yang ia jalankan tak selalu mulus. Pernah suatu kali mereka kehilangan telur penyu yang telah mereka selamatkan di tempat perlindungan penyu di Pantai Boom. Pernah juga mereka kehilangan pompa air yang menjadi peralatan penting dalam penetasan penyu.

Gara-gara telur penyu hilang, polisi pun menyisir pasar mencari penadah penyu. Ternyata ada hikmah dalam peristiwa pencurian itu. Kini telur penyu tidak lagi bebas diperdagangkan di pasar-pasar secara terbuka karena pedagang takut ditangkap polisi.

Untuk menyelamatkan penyu, Wiwid pun harus jatuh-bangun membiayai gerakannya. Pada awal gerakannya, Wiwid sempat menghitung besaran dana yang harus ia keluarkan untuk membiayai gerakan penyelamatan penyu.

Jika dihitung-hitung, sekitar Rp 12 juta ia keluarkan setiap bulan saat itu. Uang itu sangat besar bagi Wiwid yang sehari-hari berbisnis peralatan elektronik.

Uang itu sebagian ia gunakan sebagai uang lelah para nelayan yang setiap malam membantunya. Ia juga menggunakan uangnya untuk membeli nasi bungkus atau kopi saat mereka harus lembur di musim penyu bertelur.

”Mereka tak meminta bayaran sebenarnya, tetapi mereka, kan, tak bisa bekerja saat membantu saya. Ya, sekadar kopi bisa menyenangkan mereka,” kata Wiwid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com